Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Disidang di Pengadilan gara-gara Twit 2018 Lalu

Kompas.com - Diperbarui 25/01/2023, 08:26 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk tampaknya harus kembali berurusan dengan pengadilan. Pasalnya, ia harus menghadapi suatu persidangan gara-gara sejumlah twit yang ia unggah sekitar lima tahun lalu. 

Seperti diketahui pada Agustus 2018 lalu, Musk sempat mengunggah beberapa twit yang berkaitan dengan investasi Tesla, utamanya adalah dua twit yang menguak keinginan Musk untuk menjadikan Tesla perusahaan swasta.

Kedua twit yang dipermasalahkan di pengadilan tersebut adalah sebagai berikut:

"Saya mempertimbangkan untuk menjadikan Tesla perusahaan swasta dengan harga saham 420 dolar AS (Rp 6,2 juta) per lembar. Pendanaan (saat ini) sudah diamankan," ujar Musk dalam twit pertama.

Baca juga: Elon Musk Masuk Buku Guinness World Records

"Investor sudah mendukung langkah saya (menjadikan Tesla perusahaan privat). Satu-satunya hal yang saat ini belum pasti adalah langkah selanjutnya, karena hal tersebut akan bergantung pada suara tiap pemegang saham," tulis Musk dalam twit kedua.

Kedua twit ini lantas dipermasalahkan oleh sejumlah investor dalam kasus gugatan kelompok (class action lawsuit) yang dilayangkan ke Pengadilan Distrik California Utara, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Para investor mengaku bahwa twit-twit tersebut membuat mereka merugi. Sebab, harga saham Tesla anjlok setelah Musk mengunggah twit terkait investasi Tesla tadi.

Selain itu, twit Musk tersebut juga diduga palsu dan dianggap sebagai penipuan, lantaran tidak sesuai fakta di lapangan. 

Baca juga: Investor Tesla Desak Elon Musk Mundur dari CEO Twitter

Nah, pada Jumat (20/1/2023) pekan lalu, Musk akhirnya memberikan testimoni atau kesaksian perdana di persidangan yang melibatkan twit yang ia unggah pada 2018 lalu tersebut. 

Dalam kesaksiannya, Musk mengatakan bahwa twit yang unggah sejatinya tidak bisa dianggap merefleksikan kondisi pasar atau fakta pada saat twit tersebut diunggah. 

"Hanya karena saya mengunggah suatu twit, bukan berarti orang akan percaya dan bertindak sesuai dengan apa yang saya twit," ujar Musk, dikutip KompasTekno dari ArsTechnica, Selasa (24/1/2023). 

Tidak ada hubungannya dengan harga saham

Chief Executive Officer Tesla dan SpaceX Elon Musk berbicara di SATELLITE Conference and Exhibition 9 Maret 2020, di Washington. AP PHOTO/SUSAN WALSH Chief Executive Officer Tesla dan SpaceX Elon Musk berbicara di SATELLITE Conference and Exhibition 9 Maret 2020, di Washington.

Musk melanjutkan bahwa tidak ada bukti-bukti konkret yang bisa menjelaskan bahwa sebuah twit bisa dihubungkan dengan naik atau turunnya harga saham.

Ia mencontohkan twit yang sempat diunggah Mei 2020 lalu yang berbunyi "menurut saya harga saham Tesla terlampau tinggi". 

Secara logika, jika twit ada hubungannya dengan harga saham, maka twit itu otomatis akan membuat sentimen negatif di pasar dan membuat harga saham Tesla turun. Namun sebaliknya, twit tersebut justru membuat harga saham Tesla kala itu naik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com