Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Blokir Layanan Google dan Zoom

Kompas.com - 15/02/2023, 12:30 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber GizChina

KOMPAS.com - Konflik Rusia-Ukraina berlangsung hampir satu tahun lamanya. Imbas dari konflik ini, Rusia berupaya memutus akses sebagian masyarakat di wilayah Oblast Donetsk, Ukraina Timur terhadap layanan Google seperti Google Play Store dan YouTube, serta Zoom.

Saat ini, menurut keterangan penduduk setempat, mereka tidak dapat menginstal aplikasi apapun dari toko aplikasi Google Play Store.

Situs streaming video milik Google, YouTube, masih bisa diakses. Meski begitu, YouTube dilaporkan sangat lambat ketika digunakan untuk memutar video.

Layanan Zoom juga tidak bisa diakses dengan bebas. Penduduk harus menggunakan Virtual Private Network alias VPN untuk bisa membuka Zoom.

Baca juga: Rusia Blokir Instagram Senin Dini Hari, Pengguna Diminta Backup Foto

Menurut laporan GizChina, usut punya usut, pemblokiran itu diinstruksikan oleh Kementerian Komunikasi dari Republik Rakyat Donetsk (Donetsk People's Republic/DPR).

DPR sendiri adalah pemberontak Ukraina yang dianeksasi atau dicaplok Rusia pada September 2022 lalu. Jadi, DPR kini sudah bagian dari Rusia.

Kementerian Komunikasi DPR disebut mengintsruksikan operator lokal untuk memblokir Google, Zoom, dan layanan perpesanan Viber Messenger pada Oktober lalu.

Sesuai instruksi, selain pemblokiran, operator ternyata juga “melakukan pemeriksaan” berulang kali untuk menilai apakah tindakan pemblokiran tersebut efektif.

Menurut laporan GizChina, pemblokiran akses sejumlah platform sosial ini mulai dilakukan pada 2022 lalu. Kepala "DPR", Denis Pushilin, mengumumkan pemblokiran layanan Google pada pertengahan Juli 2022.

Pada awal Juni tahun yang sama, DPR memblokir akses ke platform Viber. Kemudian pada bulan Mei, giliram jejaring sosial seperti Facebook dan Instagram yang diblokir, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari GizChina, Rabu (15/2/2023).

Baca juga: TikTok Bakal Buka-bukaan ke Pemerintah AS demi Bebas Blokir

DPR negara aneksasi Rusia

Donetsk adalah wilayah pemberontak yang memproklamirkan diri sebagai republik, setelah lepas dari kendali Kiev pada 2014.

Donetsk menyebut dirinya sebagai Donetsk People's Republic (DPR). Selain DPR, ada pula Luhanks People's Republic (LPR) yang mengikuti jejak DPR.

Sejak lepas, DPR dan LPR menjadi negara separatis yang dibekingi Rusia, dan terlibat pertempuran dengan tentara Ukraina.

Baru pada 2022, tepatnya 21 Februari 2022, Rusia mengakui Donetsk People's Republic (DPR) dan Luhanks People's Republic (LPR) sebagai negara merdeka.

Makanya, salah satu dalih serangan invasi Rusia ke Ukraina adalah untuk melindungi DPR dan LPR dari pertempuran dengan tentara Ukraina.

Pada 30 September 2022, Rusia lalu menganeksasi atau mencaplok DPR dan LPR sebagai bagian dari negaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber GizChina


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com