Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Twitter Blue yang Dikenal Loyal Di-PHK Bersama 50-an Karyawan Lain

Kompas.com - 27/02/2023, 16:00 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di Twitter masih belum kunjung reda. Sebab, CEO Twitter Elon Musk diketahui kembali memangkas karyawannya sebanyak 50 orang, dari level manajer.

Kabar pengurangan karyawan ini diketahui oleh outlet media asing, The Information dan diperkuat dengan sejumlah unggahan pekerja yang kena imbas di media sosial. Pemangkasan kali ini juga berdampak pada petinggi Twitter, yakni Esther Crawford selaku CEO Twitter Blue.

Dihimpun KompasTekno dari The Verge, Senin (27/2/2023), Crawford sudah mengonfirmasi bahwa dirinya telah dikeluarkan. Ia juga mengungkapkan bahwa jumlah karyawan di tim produk, yang tersisa sejak PHK massal Twitter tahun lalu, telah diberhentikan akhir minggu ini.

Baca juga: Akun Centang Biru Mendadak Menjamur di Twitter, Ini Faktanya

PHK yang berimbas pada Crawford cukup disorot oleh publik, karena ia tergolong karyawan loyalis. Saat PHK massal Twitter tahun lalu, karyawan yang tersisa harus bekerja keras, bahkan lembur semalaman di kantor.

Salah satu karyawan loyalis Twitter yang memilih tidur di kantor saat itu adalah Crawford.

Beberapa orang menilai kerja keras dan dedikasi yang diberikan petinggi tersebut. Sehingga, kabar dikeluarkannya Crawford dari Twitter tengah menjadi diskusi yang cukup hangat di media sosial.

Menanggapi keputusan PHK ini, sejumlah pihak ada yang berspekulasi bahwa Elon Musk sedang “bersih-bersih” di perusahaan dan ingin membangun era yang baru untuk Twitter.

Bila merujuk pada wawancara Musk bersama menteri urusan kabinet Uni Emirat Arab (UEA) kala itu, Musk menyebut kondisi Twitter masih serupa dengan startup. Masih ada banyak hal yang harus dilakukan untuk membuat Twitter berada di posisi stabil.

Baca juga: Cara Beli Twitter Centang Biru dan Harganya

“Saya perlu menstabilkan perusahaan dan memastikan bahwa Twitter memiliki finansial yang sehat dengan roadmap produk yang lebih terarah,” jelas Musk saat mengungkapkan kondisi perusahaan dalam bentuk video di acara World Government Summit 2023 di Dubai.

Pernyataan di atas kerap membuat beberapa pihak menduga bahwa alasan finansial menjadi latar belakang keputusan Musk melakukan PHK lagi. Ditambah, Musk sempat menyinggung bila semua masalah di Twitter sudah selesai, itu akan menjadi waktu yang tepat bagi dirinya untuk mundur sebagai CEO Twitter.

Kabar PHK yang dadakan

Melansir dari Tech Crunch, akes karyawan ke platform Slack (alat komunikasi karyawan Twitter) sempat down karena Twitter belum memperpanjang biaya langganannya. Maka dari itu, beberapa pekerja menduga bahwa itulah penyebab Slack mengalami down sesaat.

Akan tetapi, laporan The Platformer justru mengungkapkan pemutusan akses tersebut dilakukan secara manual oleh seseorang. Sebagian besar karyawan pun khawatir jika harus menghadapi gelombang PHK lagi.

Menurut unggahan karyawan yang tidak disebut identitasnya di laman Blind, Twitter dilaporkan mulai mengirimkan email pukul 2 pagi waktu setempat pada Sabtu (25/2/2023) dan segera memutuskan akses karyawan dari Slack.

“Slack hilang, orang-orang tidak tahu apa yang terjadi. Karyawan menerima email pada pukul 2 pagi di hari Sabtu (25/2/2023) dan akses (ke Slack) segera terputus. Ini akan menjadi PHK yang paling ekstrem dalam sejarah perusahaan,” ujar narasumber anonim.

Baca juga: Ramai di Twitter Fitur HP Do Not Disturb, Apa Fungsi Sebenarnya?

Dalam unggahan yang sama, sumber anonim tersebut juga merinci divisi karyawan Twitter yang terdampak, yakni 50 persen di divisi humas, 60 persen divisi sales dan marketing, 35 persen teknisi, 40 persen keuangan, dan 80 persen di tim produk.

Karyawan yang kena imbas disebut sudah menerima pesangon selama satu bulan. Namun, laporan lain mengungkapkan bahwa Twitter sudah memangkas divisi penjualan iklan per 17 Februari lalu.

Hal ini mengindikasikan bahwa proses PHK yang terjadi masih simpang-siur karena tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana proses pemangkasan dilakukan. Sampai artikel ini ditulis, pihak Twitter juga belum memberikan tanggapan apa pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com