Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Twitter Anjlok 40 Persen, Dua Bulan Setelah Elon Musk Berkuasa

Kompas.com - 08/03/2023, 09:30 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendapatan dan laba yang disesuaikan (adjusted earning) Twitter dilaporkan merosot sebesar 40 persen secara year-on-year (YoY) pada bulan Desember 2022 atau sekitar dua bulan sejak resmi dibeli oleh Elon Musk akhir Oktober 2022 lalu.

Twitter tidak lagi mempublikasikan laporan keuangannya secara publik sejak diambil alih Elon Musk.

Namun, menurut laporan Wall Street Journal dari salah satu sumber orang dalam menyebut pendapatan Twitter turun lantaran banyak pengiklan yang hengkang dari Twitter.

Beberapa perusahaan ternama menghentikan bisnis iklan mereka di Twitter, sehingga belanja iklan Twitter tercatat turun 71 persen, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Reuters, Selasa (7/3/2023) yang mengutip laporan dari firma periklanan Standard Media Index.

Baca juga: Twitter Ditinggal Pengiklan Besar sejak Ada Elon Musk

Pada pertengahan Desember 2022, sebannyak 70 persen dari 100 pengiklan teratas Twitter, dilaporkan memangkas biaya iklan mereka.

Melansir dari Ars Technica, Twitter sempat berusaha mempertahankan beberapa pengiklan dengan menawarkan kesepakatan “spesial”. Akan tetapi, hal tersebut dinilai masih belum cukup mencegah penurunan pendapatan sebesar 40 persen di bulan Desember.

Terlepas dari hal itu, sejumlah perusahaan dilaporkan mulai kembali beriklan di Twitter. Dikarenakan beberapa dari pengiklan memanfaatkan momen perhelatan "Super Bowl" (acara pertandingan final sepak bola di Amerika Serikat) pada Februari lalu.

Menanggapi hal tersebut, beberapa pihak berspekulasi bahwa jumlah pendapatan Twitter bakal membaik pada awal 2023 nanti.

Agak sulit membandingkan kondisi keuangan Twitter pada bulan Desember 2021 sebelumnya. Sebab, Twitter sebelumnya hanya mempublikasikan laporan keuangan per kuartal secara publik.

Pada kuartal IV-2021, pendapatan total Twitter sebesar 1,57 miliar dollar AS (sekitar Rp 24,2 triliun, estimasi kurs Rp 15.421), sementara pendapatan bersihnya 182 juta dollar AS (sekitar Rp 2,8 triliun). Twitter membukukan kerugian bersih 221 juta dollar AS (sekitar Rp 3,4 juta triliun) sepanjang 2021.

Baca juga: Ramai Pengguna Twitter Pindah ke Bluesky, Aplikasi Apa Itu?

Laporan pendapatan terakhir yang dipublikasi Twitter adalah pada kuartal II-2022 atau sebelum resmi diakuisisi Elon Musk. Di kuartal tersebut, pendapatan yang diraup sebesar 1,18 miiliar dollar AS (Rp 18,12 triliun, estimasi kurs Rp 15.326) dengan kerugian bersih sebesar 270 juta dollar AS (Rp 4,14 triliun).

Bangkit dari keterpurukan

Seminggu setelah mengakuisisi Twitter, Musk mengungkapkan bahwa Twitter sudah kehilangan lebih dari 4 juta dollar AS (Rp 61,4 miliar) dalam satu hari. Untuk melakukan penghematan, ia pun melakukan beberapa terobosan.

Mulai dari PHK massal, mengurangi ribuan kontraktor, hingga mengeluarkan ultimatum terhadap sejumlah karyawannya yang mengakibatkan beberapa dari mereka harus resign. Banyak perombakan yang dilakukan Musk sejak ia memimpin perusahaan tersebut.

Dalam twitnya awal Februari lalu dengan handle @elonmusk, ia mengeluh kelelahan, mengalami nyeri punggung, dan harus menyelamatkan Twitter dari kebangkrutan. Ditambah, ia juga harus membagi fokusnya memimpin perusahaan lain, seperti Tesla dan SpaceX.

“Tiga bulan belakangan ini sangatlah berat, (saya) harus menyelamatkan Twitter dari kebangkrutan, sambil memenuhi tanggung jawab penting di Tesla dan SpaceX. Tidak ingin orang lain merasakan rasa sakit itu,” tulis Musk”.

Tidak diketahui apa saja rencana Musk kedepannya dalam memimpin perusahaan Twitter, tetapi ia berencana untuk mundur dari CEO Twitter di akhir 2023 nanti. Dengan catatan, ada beberapa perombakan yang harus dilakukan sebelum akhirnya diganti oleh CEO baru.

Baca juga: Elon Musk Mundur sebagai CEO Twitter Akhir 2023

“Saya memprediksi jelang akhir tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk mencari orang lain yang dapat menjalankan perusahaan (Twitter). Saya pikir (Twitter) seharusnya sudah berada di kondisi yang stabil di akhir tahun ini,” pungkas Musk saat menghadiri acara World Government Summit 2023 di Dubai secara daring (online).

“Saya perlu menstabilkan perusahaan dan memastikan bahwa Twitter memiliki kondisi finansial yang sehat dengan roadmap produk yang lebih terarah,” lanjut Musk dalam sebuah video.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com