Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qualcomm Beli Perusahaan Israel Pembuat Chip Keamanan Mobil

Kompas.com - 09/05/2023, 16:00 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Qualcomm

KOMPAS.com - Pabrikan chip kenamaan, Qualcomm telah mengakuisisi pabrikan pembuat chip keamanan mobil asal Israel, Autotalks, Senin (8/5/2023). Informasi itu disampaikan langsung lewat blog resmi Qualcomm.

"Qualcomm Incorporated (NASDAQ: QCOM) hari ini mengumumkan bahwa anak perusahaannya, Qualcomm Technologies, Inc., telah menandatangani perjanjian definitif untuk mengakuisisi Autotalks," bunyi postingan blog tersebut.

Akuisisi ini dilakukan karena Qualcomm tertarik dengan teknologi komunikasi kendaraan ke mana saja (vehicle-to-everything/V2X) yang digarap Autotalks.

Dengan teknologi sensor ini, kendaraan seperti mobil bisa mendeteksi bahaya di jalan, misalnya saja kendaraan yang melaju di titik buta pengemudi.

Baca juga: Qualcomm Umumkan i-SIM Pertama di Dunia, Siap Dikomersialkan

Selain itu, sensor ini dapat berkomunikasi dengan kendaraan lain untuk meningkatkan daya tanggap dalam mendeteksi bahaya.

"Kami telah berinvestasi dalam penelitian, pengembangan, serta penyebaran V2X sejak 2017," ungkap Nakul Duggal selaku Senior Vice President dan GM Automotive Qualcomm Technologies, Inc.

"Kami percaya bahwa seiring bertumbuhnya pasar otomotif, arsitektur keselamatan V2X yang berdiri sendiri akan dibutuhkan untuk meningkatkan keselamatan pengguna di jalan dan untuk sistem transportasi yang cerdas," lanjutnya.

Melalui proses akuisisi ini, teknologi komunikasi milik Autotalks tersebut nantinya bakal diintegrasikan ke dalam sistem kendaraan self-driving (kendaraan tanpa awak) besutan Qualcomm yang dinamai "Snapdragon Digital Chassis".

Qualcomm sendiri tidak blak-blakan menyebutkan dana yang dikeluarkan untuk proses akuisisi itu.

Akan tetapi, sejumlah sumber via situs berita TechCrunch mengeklaim bahwa perusahaan chip semikonduktor tersebut menghabiskan sekitar 350 juta dollar AS (sekitar Rp 5,1 triliun) hingga 400 juta dollar AS (sekitar Rp 5,9 triliun) untuk membeli Autotalks.

Baca juga: Harga Mobil Listrik Bakal Lebih Murah berkat Qualcomm?

"Kami berharap dapat melayani industri otomotif bersama Qualcomm dan menghadirkan teknologi terbaik di pasar," kata CEO Autotalks, Hagai Zyss sebagaimana dikutip KompasTekno dari situs resmi Qualcomm, Selasa (9/5/2023).

Langkah baru dalam bisnis otomotif

Untuk diketahui, keputusan Qualcomm untuk mengakuisisi perusahaan Autotalks merupakan langkah teranyarnya dalam bisnis otomotif.

Tahun lalu, volume bisnis Qualcomm dalam sektor tersebut dilaporkan meningkat lebih dari 10 miliar dollar AS (setara Rp 147,5 triliun), mencapai 30 miliar dollar AS (sekitar Rp 442,7 triliun).

Divisi chip mobile dan wireless-nya pun mendulang pendapatan (revenue) sebesar 975 juta dollar AS (sekitar Rp 14,3 triliun) di tahun fiskal 2021 dan 1,3 miliar dollar AS (setara Rp 19,1 triliun) di tahun fiskal 2022.

Baca juga: 5G Bisa Dongkrak Gaming, Otomotif, Hingga Smart Home di Indonesia

Hal ini dikarenakan oleh penjualan produk Snapdragon Digital Chassis yang menyediakan teknologi self-driving, hiburan infotainment dalam kendaraan, serta konektivitas cloud untuk kendaraan.

Produk ini pun menjadi pilihan oleh sejumlah pabrikan kendaraan seperti VW, General Motors, Mercedes-Benz, Cadillac, Honda, dan Stellantis.

Kini, Qualcomm pun memutuskan untuk membeli Autotalks yang telah berdiri sejak 2009, dan telah mengumpulkan dana sebesar 110 juta dollar AS (setara Rp 1,6 triliun).

Beberapa investor di antaranya mencakup Samsung, Hyundai, Toyota, Gemini Israel, dan Magma Venture Partners.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Qualcomm
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com