Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jutaan HP Android Murah Disusupi Malware, Indonesia Jadi Salah Satu Target

Kompas.com - 24/05/2023, 13:30 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belum lama ini, sebuah malware (malicious software) bawaan dengan plugin bernama "silent plugins" dilaporkan telah menginfeksi jutaan ponsel Android yang murah.

Malware ini bisa mencuri informasi nama (username), kata sandi (password), dan pesan SMS dari ponsel budget.

Plugin tersebut diketahui merupakan bagian dari malware "Guerrilla" yang tersebar di berbagai belahan penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Menurut perusahaan keamanan internet, Trend Micro, kelompok penjahat siber "Lemon Group" mengeklaim sudah menyebar software berbahaya tersebut ke 8,9 juta perangkat di 180 negara.

Perangkat ini tidak hanya mencakup smartphone Android, tetapi juga smartwatch, smart TV, serta perangkat pintar lainnya.

Dari 180 negara tersebut, Indonesia menduduki posisi ketiga sebagai negara yang paling terdampak oleh penyebaran malware itu.

Baca juga: Jutaan HP Android Murah Disusupi Malware Bawaan

Sementara itu, posisi pertama ditempati Amerika Serikat dan diikuti Meksiko di urutan kedua. Kemudian, negara keempat dan seterusnya yang paling terdampak adalah Thailand, Rusia, Afrika Selatan, India, Angola, Filipina, serta Argentina.

Trend Micro tidak mengumbar persentase yang spesifik untuk jumlah perangkat yang terinfeksi malware di setiap negara itu.

Di sisi lain, perusahaan itu memperoleh persentase dalam skala wilayah yang lebih luas dari laman resmi kelompok Lemon Group.

Tercatat, dari 8,968,754 perangkat yang disusupi software berbahaya, 55,26 persen perangkat di antaranya tersebar di Asia, 16,93 persen di Amerika Utara, 13,96 persen di Amerika Selatan, 9,96 persen di Afrika, 3,85 persen di Eropa, dan 0,05 persen di Oseania.

Jumlah perangkat yang diklaim terinfeksi malware Guerrilla beserta distribusi wilayahnyaTrend Micro Jumlah perangkat yang diklaim terinfeksi malware Guerrilla beserta distribusi wilayahnya
Trend Micro juga menyebut bahwa konsentrasi perangkat yang terinfeksi ini terletak di wilayah Asia Tenggara dan Eropa Timur.

Mereka mengatakan bahwa jumlah perangkat yang disusupi malware "Guerrilla" berpotensi lebih banyak dibandingkan klaim kelompok Lemon Group.

Sebab, ada kemungkinan sejumlah perangkat dengan malware bawaan itu belum berkomunikasi dengan server perintah penjahat siber, sehingga belum terdeteksi.

Proses hacking juga tidak akan bisa dilakukan karena ponsel belum sampai ke tangan konsumen dan belum digunakan, sebagaimana dikutip KompasTekno dari BleepingComputer, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Hacker Sebar Malware Lewat Film Bajakan The Super Mario Bros Movie

Bagian dari malware Guerrilla

Seperti yang sebelumnya sudah dipaparkan, silent plugins rupanya merupakan salah satu software tambahan (plugin) yang dimiliki malware Guerrilla.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com