GSMA Dorong Penetrasi Mobile Broadband ke Laptop

HONG KONG, RABU - Untuk memacu penggunaan akses Internet broadband melalui jaringan seluler, GSMA (GSM Association) melakukan terobosan bersama sejumlah manufaktur dan operator telekomunikasi. Sebanyak 16 perusahaan telah membentuk kemitraan untuk menghadirkan akses mobile broadband lansgung ke setiap laptop yang terjual.

Akses yang meliputi kemampuan koneksi ke jaringan HSPA, HSPA Evolved, dan LTE (Long Term Evolution) diharapkan menjadi alternatif WiFi yang menarik pengguna laptop. Pada tahap awal inisiatif anyar ini, operator selular, manufaktur PC, dan penyedia chipset bersatu untuk melakukan pre-install Mobile Broadband ke dalam notebook PC yang dapat langsung digunakan untuk berinternet pada 91 negara di dunia.

Sejumlah perusahaan yang telah bergabung dalam inisiatif ini adalah 3 Group, Asus, Dell, ECS, Ericsson, Gemalto, Lenovo, Microsoft, Orange, Qualcomm, TelefÛnica Europe, Telecom Italia, TeliaSonera, T-Mobile, Toshiba, dan Vodafone.

Untuk mendukung inisiatif ini, GSMA telah memilih nama "Mobile Broadband" sebagai merek baru untuk memudahkan konsumen mengenali adanya kemampuan tersebut di dalam laptop yang dibeli konsumen. Mobile Broadband service mark ini akan tersedia dalam waktu dekat.

"Kami harap tersedia dalam ratusan ribu notebook di toko-toko pada musim liburan ini. Badge Mobile Broadband menjamin pelanggan bahwa perangkat yang mereka beli akan selalu terhubung, di manapun Mobile Broadband tersedia, dan mereka dapat memperoleh kemudahan dan mobilitas tinggi,” ujar Michael O’Hara, CMO GSMA.

Mobile Broadband memiliki keunggulan daripada koneksi lainnya karena bebas dari hot spot, bebas dari kerumitan, dan bebas dari masalah keamanan. Inisiatif ini akan memberikan kebebasan bagi pelanggan untuk selalu terhubung di manapun selama dalam jaringan seluler yang mendukungnya.

Pengintegrasian teknologi Mobile Broadband ke dalam notebook PC merupakan langkah awal dalam strategi yang lebih luas. Target ke depan adalah menghadirkan akses Internet dan manajemen ke seluruh perangkat yang semula tidak terkoneksi, mulai dari kamera dan MP3 player hingga lemari es, mobil dan set-top boxes.

Inisiatif tersebut didorong pesatnya pertumbuhan pengguna akses broadband melalui jaringan seluler. Saat ini, lebih dari 55 juta orang tercatat sebagai pelanggan layanan Mobile Broadband di 91 negara dan diharapkan akan terus bertambah hingga empat juta orang lagi setiap bulannya sampai akhir 2008 menurut Wireless Intelligence.