Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Babakan Siliwangi Merugikan

Kompas.com - 21/10/2008, 21:55 WIB

BANDUNG, SELASA - Pembangunan di Babakan Siliwangi dapat menimbulkan kerugian ekonomi hingga miliaran rupiah per tahun. Kerugian ini tidak sebanding dengan penghasilan asli daerah yang dijanjikan pengembang di Bakakan Siliwangi.

Ketua Umum Ikatan Artitek Lansekap Indonesia Jawa Barat, Diah Ivoniarty atau Vonny mengatakan, satu hektar area yang dipenuhi pohon, perdu, semak, dan rumput akan menghasilkan kanopi seluas 5 hektar. "Dalam tempo 12 jam, kanopi ini dapat menarik 1.800 kilogram carbon dioksida (CO2) dan melepaskan 1.200 kilogram oksigen (O2) yang setara dengan 1.560 liter O2," ujarnya saat berdiskusi bersama Forum Antarkampus dan Jaga Lembur (FAJL) di Bandung, Selasa (21/10).

Harga Oksigen diperkirakan mencapai Rp 25.000 per liter, maka nilia ekonomi oksigen yang dihasilkan dari lahan seluas satu hektar adalah Rp 39 juta per hari.

Luas Babakan Siliwangi mencapai 3,8 hektar. Vonny mengandaikan lahan efektif Babakan Siliwangi seluas 3 hektar, maka dalam sehari mampu menghasilkan oksigen senilai Rp 117 j uta dan dalam setahun Babakan Siliwangi menghasilkan oksigen senilai Rp 42,7 miliar.

Berdasarkan perhitungan tersebut, jika 20 persen lahan di Babakan Siliwangi dijadikan bangunan, maka kerugian minimalnya mencapai Rp 8,5 miliar per tahun. "Ini jauh lebih besar daripada PAD yang dijanjikan pengembang yang hanya Rp 50 juta per tahun," kata anggota FAJL Dede Mariana.

Vonny menjelaskan, dalam sehari satu orang membutuhkan 300 cc oksigen. Dengan demikian, dalam sehari Babakan Siliwangi mampu menyuplai oksigen untuk 15.600 jiwa. "Semestinya, hutan kota Seperti Babakan Siliwangi ini bukan malah dijadikan lahan komersial, tetapi diperbanyak," ujarnya.

Vonny mengingatkan bahwa Babakan Siliwangi bukan semata milik Kota Bandung, tetapi milik dunia. Untuk itu, Babakan Siliwangi harus tetap menjadi hutan kota.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com