Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen Amerika: Awas, Twitter Juga Dilirik Teroris

Kompas.com - 26/10/2008, 14:56 WIB

WASHINGTON, MINGGU - Laporan intelejen dari Angkatan Bersenjata AS mengingatkan risiko penyalahgunaan layanan Internet oleh pelaku teroris untuk mengorganisasikan aksinya. Beberapa layanan yang mungkin dilirik teroris antara lain Twitter penyedia mikroblogging yang populer, peta berbasis GPS (Global Positioning System), dan software pengubah suara.

Laporan dari Batalyon Intelejen Militer 304 tersebut dimuat dalam situs Federasi Ilmuwan Amerika (FAS/ Federation of American Scientists) yang menyelidiki sebuah nomor ponsel dan teknologi web serta potensi penggunaan alat-alat tersebut bagi para militan teroris. Situs tersebut tak hanya melaporkan berdasar laporan rahasia tetapi data intelejen terbuka yang disebut OSINT.

Suatu bab yang membahas "Potensi Penggunaan Twitter oleh Teroris" mencatat pengguna Twitter (tweets) melaporkan gempa bumi yang terjadi di Los Angeles pada Juli lalu lebih cepat dari kantor berita dan aktivis Konvensi Nasional Republik di Minneapolis. Hal tersebut menunjukkan bahwa komunitas pengguna twitter dapat lebih efektif mengatur lalu lintas informasi daripada pejabat pemerintah dan aparat berwenang.

"Penggunaan Twitter oleh para ekstrimis dan teroris dapat berkembang semakin besar menjadi upaya untuk menyusun taktik dalam aktivitas pengamatan hacktivis maupun aksi teroris. Secara teoretis perilaku ini dapat dikombinasikan sebagai upaya untuk mencapai target sasaran aksi," jelas laporan tersebut.

Seperti dilaporkan dalam situs tersebut, Twitter telah digunakan bagi beberapa orang untuk mendukung ideologi dan perspektif ekstrim. Twitter juga dapat digunakan untuk media aktivitas para sosialis, atheis, hacktivis (para hacker dengan motif politis), vegetarian, anarkis, komunitas religius, atheis dan lainnya untuk mengkomunikasikan pesan pada audiens yang lebih luas.

Laporan tersebut juga menyebutkan para teroris dan ekstremis tersebut dapat mengkombinasikan program seperti Google Map atau foto dan video di telepon seluler untuk melakukan aksi penyerangan dan peledakan eksplosif.

"Teroris dapat secara teroretis menggunakan jaringan sosial twitter di AS sebagai sebuah alat operasi. Meski, masih belum jelas apakah penggunaan teoretis alat tersebut dapat digunakan teroris di negara lain dan berapa luas jangkauannya," lanjut laporan tersebut.

Selain Twitter, laporan tersebut juga menyelidiki penggunaan potensial GPS dan teknologi lain yang berpotensi digunakan oleh para militan. Teknologi lain yang mungkin digunakan yakni software pengubah suara yang juga telah didiskusikan dalam forum pro-Al-Qaeda.

"Layanan ponsel GPS dapat juga digunakan mereka untuk memetakan rencana, pengamatan dan menentukan target sasaran. Teroris juga bisa menggunakan software pengubah suara tetapi biasanya digunakan oleh teroris melalui media online," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com