Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Windows Mobile Ogah Disebut Saingan BlackBerry dan iPhone

Kompas.com - 14/05/2009, 19:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis smartphone semakin kompetitif di Indonesia sejak dibanjiri BlackBerry dan masuknya iPhone. Sebagai pemain lama Windows Mobile tak mau kalah bahkan mengelak jika disebut sebagai pesaing langsung kedua perangkat yang sedang populer itu.

"Bicara tentang kompetisi dengan BlackBerry dan i-Phone kayaknya kurang pas ya," kata Deddy Kristiady, Manager Teknologi Microsoft untuk Asia Tenggara saat ditemui dalam peluncuran Kontainer Windows Mobile di Jakarta, Kamis (14/5). Lebih lanjut ia mengatakan bahwa BlackBerry dan i-Phone merupakan produk dengan satu merek sedangkan Windows Mobile merupakan perangkat teknologi yang diaplikasikan kepada merek apapun yang menjadi partnernya.

Sampai saat ini, sudah banyak vendor hardware yang mengimplementasikan teknologi Windows Mobile seperti Samsung Omnia, Acer M 900, Sony Ericsson Xperia 1, HP IPAQ Data Messenger, HP IPAQ 910C, HP IPAQ 912 Series, HTC Touch Diamond 2, HTC Touch 3G, LG KS20, dan LG Eigen GM730.

"Kita percaya pada konsumen. Mereka mempunyai choice of devices. Mana yang cocok buat mereka. Seperti kalau mereka mau beli PC atau laptop. Mereka bebas memilih merek tetapi teknologinya tetap dibangun di atas Microsoft," jelasnya. Bahkan jika dihitung jumlah pengguna, Windows Mobile diklaim lebih banyak daripada iPhone dan BlackBerry. Meski demikian, Deddy tak menyebutkan seberapa besar.

Tentang persaingan teknologi, ia juga tak mau kalah dengan menyebut bahwa Windows Mobile punya fasilitas unggulan seperti i-Phone maupun BlackBerry. "Semuanya tergantung pada hardware device-nya. Untuk multimedia yang diunggulkan i-Phone, ada Samsung Omnia, dan Sony Ericsson Xperia 1 yang jago," kata Deddy.

Contoh lain fitur push mail seperti yang diunggulkan BlackBerry, ia dengan tegas mengatakan bahwa fasilitas tersebut sudah ada dalam Windows Mobile sejak lama. "Di dalam Windows Mobile bisa diatur kapan mau terima email kapan tidak. Saat tidak mau menerima, email tersimpan di server. Email itu akan diterima ketika penerimaan email kembali diaktifkan," ungkapnya.

Soal biaya, para pelanggan hanya membayar biaya internet saja. Sedangkan untuk aplikasi ada yang gratis ada yang harus membeli. "Kan yang lain juga begitu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com