JAKARTA, KOMPAS.com — Awalnya adalah notebook, lalu muncul smartphone, tablet PC, yang disusul oleh MID (mobile internet device), UMPC (ultra mobile PC), dan netbook. Seakan-akan itu semua belum cukup membuat konsumen bingung, kini akan hadir satu perangkat baru lain.
Namanya smartbook, begitu kata Qualcomm dan Freescale. Perangkat ini diposisikan sebagai pelengkap smartphone, dan harganya akan berada antara handset dan netbook rata-rata. Nah, kalau begitu apa beda smartbook dengan netbook?
Pertama, smartbook—yang akan berfisik amat mirip Sony VAIO P serta lebih tipis dan lebih ringan dibandingkan netbook umumnya—disebutkan akan memiliki baterai yang selama ini kita harapkan ada di sebuah netbook. Rata-rata 8–10 jam.
Kedua, perangkat ini akan mengemaskan konektivitas WWAN 3G secara built-in. Ini mungkin tidak terlalu istimewa, mengingat sudah ada beberapa netbook yang menyediakannya.
Ketiga, para manufaktur smartbook disebutkan sedang menyiapkan pengalaman ala smartphone—tetapi dalam bentuk fisik yang lebih besar—bagi para penggunanya. Perangkat-perangkat tersebut sejauh ini akan ditenagai oleh cip Snapdragon milik Qualcomm atau Freescale, bukan Intel atau AMD.
Dari sisi software, smartbook akan jalan pada Linux yang unik, dengan lingkungan bergaya nyaris Instant-On OS. Tidak terlalu berat, atau ciamik, tetapi menyediakan akses cepat ke hal-hal mendasar, seperti web browsing, e-mail, photo viewing, dan lain-lain.
Harga dan informasi kapan produk ini akan tersedia di pasar belum diungkapkan. Namun, diperkirakan, akhir tahun ini model-model pertama smartbook sudah akan bermunculan, dan mulai mengisi ajang pameran-pameran besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.