Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Bilang Operator Tak Serius Sambut Android?

Kompas.com - 11/03/2010, 13:21 WIB

KOMPAS.com - Jenis layanan untuk smartphone semakin beragam. Setelah layanan untuk ponsel pintar berbasis sistem operasi BlackBerry dan Apple, kini tersedia layanan untuk ponsel berbasis sistem operasi Android di Indonesia.

Meski Telkomsel sebagai peminang pertama Android tahun lalu dengan membawa HTC Magic, PT Indosat Tbk menjadi operator pertama yang menyediakan layanan secara khusus bagi ponsel Android. Pada 22 Februari lalu, Indosat resmi menawarkan layanan yang di-bundling dengan enam ponsel berbasis Android.

Enam jenis smartphone Android yang dijual berbarengan dengan servis Indosat itu adalah Huawei U8220, HTC Hero, LG GW 620, Motorola Milestone, Samsung Galaxy Spica, dan Sony Ericssson Xperia X10. Harga masingmasing ponsel berkisar antara Rp 2,9 juta sampai Rp 6,9 juta per unit.

Chief Marketing Officer Indosat, Guntur S. Siboro, menilai, prospek pasar ponsel berbasis Android sangat bagus. Alasan Guntur sederhana saja. Kendati bisa menjalankan berbagai
aplikasi multimedia, handset berbasis Android harganya terjangkau. Harga ponsel yang relatif murah itu tidak lepas dari status Android sebagai sistem operasi yang bebas dikembangkan alias open source.

Sistem itu pertama kali dikembangkan Android Inc. yang kemudian dibeli Google. Itu sebabnya, operating system Android terintegrasi dengan berbagai aplikasi Google, seperti Gmail, Google Maps dan, Google Calendar. Pengembangan aplikasi untuk sistem operasi Android dilakukan oleh Open Handset Alliance.

Untuk mendukung penjualan ponsel berbasis Android di Indonesia, Indosat telah membangun application store. Toko virtual itu menyediakan ribuan aplikasi Android, baik yang gratis maupun berbayar. "Application store ini bertujuan memenuhi kebutuhan pelanggan akan aplikasi Android," tutur Guntur.

Indosat berbesar hati melihat respon konsumen terhadap penawaran bundling service dan produk Android. Guntur mengaku, selama masa pre order yang berlangsung 22-28 Februari lalu, sudah ada 1.000 calon pelanggan yang mendaftar.

Group Head Value Added Service and Mail Messaging Indosat, Teguh Prasetya Mukti, mengatakan, jumlah pengguna ponsel Android berpotensi menggeser pelanggan BlackBerry.
Selain harganya lebih murah, sistem operasi di ponsel Android memiliki banyak keunggulan.
"Ponsel Android bisa menjangkau semua segmen pasar. BlackBerry terbatas di pasar kelas atas," katanya.

Masuk di semester satu

Setelah Indosat; PT XL Axiata Tbk berniat menjadi operator kedua yang menawarkan layanan bersama dengan ponsel berbasis Android. Handono Warih, General Manager Sales XL Axiata, mengungkapkan, peluncuran layanan Android dijadwalkan berlangsung di semester pertama. "Sekarang sedang disiapkan," ungkap dia.

Handono optimistis, layanan Android bakal laris. Pertimbangan Handono, layanan untuk BlackBerry yang harga handset-nya lebih mahal daripada ponsel Android saja laris. Untuk menggarap ponsel Android, XL akan menggandeng beberapa vendor ponsel seperti HTC, Sony Ericcson, Samsung, dan Motorola.

Anita Avianty, Head of Corporate Communication Axis menilai, pangsa pasar Android masih sangat lebar di Indonesia. Karenanya, Axis juga tertarik untuk menghadirkan layanan Android. "Produk ini bisa menjadi nilai tambah bagi pelanggan," tambah dia.

Berbagai aplikasi yang bisa dijalankan di atas sistem Android tentunya akan menguntungkan operator. "Para pengguna Android akan banyak melakukan download. Jadi penggunaan internet meningkat," ajar Teguh.(KONTAN/Dessy Rosalina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com