"Enhanced E-Book" Revolusi Buku Digital

NEW YORK, KOMPAS.com — E-book generasi teranyar kini tak lagi sekadar teks dan gambar. Bentuknya sudah melebihi buku konvensional. Bahkan, para penerbit bingung harus memakai nama apa bagi untuk e-book keluaran terakhir ini.

Hachette Book Group menyebut e-book terbaru sebagai buku yang diperkaya atau enriched book. Simon & Schuster menyebutkan enhanced e-book. Entahlah yang mana yang benar. Yang pasti, e-book terakhir ini memang berbeda dengan yang biasanya.

Bila sebelumnya e-book berupa teks hitam dengan dasar putih yang tak lain merupakan cerminan dari buku konvensional yang digitalisasi, maka kali ini mereka tampil dengan video di dalamnya. Bukan hanya itu, e-book ini juga dilengkapi multimedia lainnya.

E-book buatan Simon & Schuster, misalnya. Mereka merilis buku Nixonland setebal 896 halaman lengkap dengan 27 video di dalamnya. Mayoritas klip video itu berisi debat antara Nixon dan Kennedy pada tahun 1960 dan reaksi publik atas pembunuhan Martin Luther King Jr. Ada juga rekaman wawancara.

Selain itu, Penguin Group juga melansir e-book serupa untuk novel Ken Follet yang berjudul The Pillars of the Earth. E-book ini dilengkapi dengan 8 klip video dari seri televisi tentang cerita serupa. Setiap video ini menempel di halaman tertentu. Pembaca bisa memutarnya lalu bisa melanjutkan membaca kembali.

"Ini dunia yang sangat terbuka. Kami bisa menunjukkan dunia seputar isi buku yang dibaca oleh pembaca," kata Direktur Penguin Molly Barton.

Dengan e-book multimedia ini, tak heran apabila harganya juga menanjak. Sebagai contoh, harga Nixonland di Apple iBookstore sebesar 15,99 dollar AS, padahal biasanya harganya kurang dari 14,99 dollar AS per buah. (KONTAN/Edy Can)