Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Laptop Anjlok gara-gara Wajib Pakai "Software" Asli?

Kompas.com - 06/05/2012, 11:29 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Penjualan laptop di Kota Bandung, Jawa Barat, turun drastis sekitar dua bulan terakhir.

Menurut Riva Ahmad, Marketing Elcom, rata-rata, volume penjualan 5-10 unit per hari. Padahal penjualan dua bulan sebelumnya rata-rata sebanyak 20 unit per hari.

Penurunan tersebut disinyalir akibat kenaikan harga laptop karena adanya kewajiban menggunakan software asli, bukan bajakan, untuk setiap pembelian  laptop.

"Anjloknya penjualan laptop itu terjadi karena adanya keharusan penggunaan sistem operasi orisinal (asli). Sejak keharusan tersebut, konsumen membeli laptop tanpa dilengkapi sistem. Artinya, mereka mengisikan atau meng-install sistemnya secara masing-masing," kata Riva di stan perusahaannya dalam pameran komputer di Landmark Convention Hall, Rabu (2/4/2012).

Keharusan menggunakan sistem orisinal itu, ujarnya, berpengaruh pada harga jual. Dia menjelaskan, harga sistem operasi orisinal tergolong mahal. Sebagai contoh, untuk Windows, harga paling murah sekitar Rp 400.000.

"Itu belum termasuk aplikasi Office, yang meliputi Excel, Word, Powerpoint, dan sejenisnya. Untuk aplikasi Office, harganya sekitar Rp 800.000," kata Riva.

Turunnya penjualan laptop pun diamini Irwan Tasmin, Marketing Sony Vaio Premier Shop Cihampelas Walk (Ciwalk) Bandung. Irwan, yang ditemui di stan Sony Vaio dalam pameran di Landmark, membenarkan, lesunya pasar laptop terjadi sekitar dua bulan silam.

Turunnya penjualan sekitar 50 persen. Sebagai acuan, dua bulan lalu, rata-rata pihaknya melakukan penjualan sekitar 50 unit per bulan. "Sekarang, 20-25 unit per bulan. Itu sudah tergolong baik," katanya.

Riva dan Irwan berpendapat sama bahwa kehadiran smartphone, baik BlackBerry maupun yang berbasis Android, tidak terlalu berpengaruh pada lesunya pasar laptop. "Kalaupun ada, pengaruhnya relatif kecil," ucap Riva.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com