Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil "Pintar" Diharapkan Bisa Atasi Kesenjangan Informasi

Kompas.com - 05/06/2012, 09:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meluncurkan 20 mobil pintar untuk mewujudkan program pelayanan informasi publik. Harapannya, kesenjangan akses informasi antara kota dan desa bisa dikurangi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan, mobil pintar ini untuk memperkecil bias informasi antara desa dan kota.

"Dulu, mobil pintar seperti ini dijadikan sebagai alat propaganda orde baru. Tapi sekarang mobil pintar ini akan meluruskan informasi apapun, baik dari pusat maupun daerah agar kesenjangan informasi antara kota dan desa bisa dikurangi," kata Tifatul selepas penyerahan 20 unit Mobil Unit Keliling Layanan Informasi Publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta, Senin (4/6/2012).

Mobil unit keliling ini akan diserahkan ke 20 pemerintah kota maupun kabupaten di seluruh Indonesia. Di antaranya kota Manado, Tomohon, Kendari, Ambon, Palu, Gorontalo, Surakarta dan lain-lain.

Tiga mobil sudah diserahkan ke daerah Ambon pada awal bulan lalu untuk membantu kelancaran penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) di Ambon.

Dirjen Informasi Komunikasi Publik Freddy Tulung menjelaskan mobil pintar ini juga telah diintegrasikan dengan layanan Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan Radio Republik Indonesia (RRI). Harapannya, mobil ini akan menyiarkan informasi penting kepada masyarakat di seluruh pelosok tanah air.

Selain itu, mobil ini juga sebagai media hiburan yang digunakan untuk memutar film dokumenter, dengan menggunakan DVD yang dipancarkan melalui layar lebar di atas kendaraan.

Mobil ini juga dilengkapi dengan akses internet yang bisa menghubungkan media center di daerah maupun media center di Jakarta.

Untuk mendukung penyampaian informasi publik, mobil ini juga dilengkapi sound sistem, mic, sirene, laptop dan modem, genset, internet, layar dan peralatan pendukung lainnya.

"Satu mobil ini dianggarkan sekitar Rp 290 juta. Dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," tambah Freddy.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com