Sony Indonesia Untung Besar dari Bravia, Cybershot, dan Vaio

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan elektronik Sony Indonesia mengaku mendapat keuntungan terbesar dari perangkat komputer jinjing (laptop) Vaio, kamera digital saku CyberShot, dan televisi Bravia

Hal ini diungkapkan oleh Presiden Direktur Sony Indonesia Satoru Arai saat membuka Sony Expo di Jakarta, Kamis (5/6/2012). Namun, Arai enggan menyebut presentase dan angka pasti penjualan Vaio, CyberShot, dan Bravia di Indonesia. Ia hanya menyebut bahwa penjualan laptop Vaio pada tahun 2011 meningkat 70% jika dibandingkan tahun 2010.

Vaio Product Sales Sony Indonesia, Leo Hendarto Marathon mengatakan, penjualan notebook Vaio pada semester 1 tahun 2012 meningkat 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ia optimis penjualan Vaio sepanjang tahun 2012 ini bisa meningkat 50% dibandingkan tahun 2011.

Leo memaparkan, saat ini penjualan produk Vaio yang paling banyak adalah Seri E sebesar 50%, kemudian Seri S 20%, dan sisanya adalah Seri Z dan J.

Pada awal Juli 2012, Sony mulai berjualan laptop ultrabook Vaio Seri T di Indonesia. Meski terbilang telat, namun ultrabook ini memiliki nilai tambah pada fitur konektivitas. Tak seperti ultrabook merek lain yang "pelit" konektivitas, ultrabook Sony Vaio punya port dan slot konektivitas terlengkap.

Perangkat mobile Sony seperti Sony Tablet dan smartphone Xperia, belum memberi kontribusi pendapatan yang besar. Sony Tablet juga bisa disebut terlambat masuk pasar Indonesia, baru masuk pada Februari 2012, sedangkan smartphone Xperia kini sedang berusaha keras untuk lepas dari bayang-bayang Ericsson dan melakukan rebranding produk di bawah merek dagang Sony.

Sony ingin memperluas jangkauan pemasaran dan penjualan produknya di Indonesia. Hingga kini mereka telah memiliki 25 gerai Sony Center, 18 Vaio Stores dan lebih dari 600 dealer resmi. Berkantor pusat di Jakarta, Sony memiliki 7 kantor cabang di Surabaya, Yogyakarta, Medan, Makassar, Semarang, Balikpapan, Bandung, dan akan membuka kantor cabang baru di Palembang.