Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AMD: Harga Ultrabook Terlalu Mahal

Kompas.com - 19/10/2012, 13:56 WIB

laptoping.comHP Sleekbook, salah satu laptop Ultrathin dengan prosesor AMD Trinity

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski sama-sama mengusung kata "Ultra" dan mengedepankan konsep tipis, pihak AMD mengatakan bahwa notebook tipis Ultrathin buatannya berbeda dari kategori laptop tipis Ultrabook milik Intel.

"Kami tidak menerapkan peraturan yang ketat soal spesifikasi laptop Ultrathin," ujar Ryam Sim, General Manager AMD Far East Ltd untuk Kawasan ASEAN, yang menjabat sementara sebagai Country Head AMD Indonesia, ketika ditemui di Jakarta.

Ultrathin adalah kategori notebook tipis yang menggunakan prosesor AMD A-series APU yang juga dikenal dengan kode nama "Trinity".

Untuk membedakan Ultrathin dari Ultrabook, AMD memilih segmen pasar yang berbeda dengan membanderol Ultrathin lebih murah dari pesaingnya.

"Kami tak mau muluk-muluk soal target penjualan. Harga kisaran 999 dollar AS yang dipatok pesaing terlalu tinggi buat pasar di sini yang sensitif harga. Sebaliknya kami berharap bisa ada Ultrathin seharga 599 dollar AS atau kurang sehingga value for money-nya lebih tinggi," ungkap Sim.

Kendati murah, Sim mengatakan bahwa Ultrathin tetap memiliki kelebihan tersendiri dibanding kompetitor. "Terutama dari segi pemrosesan grafis yang lebih kencang dan daya tahan baterai."

Dia menjanjikan jumlah notebook Ultrathin di pasaran Indonesia akan bertambah ramai sebelum akhir tahun ini dengan model-model dari 2 atau 3 vendor. Notebook Ultrathin pertama kali dihadirkan di Tanah Air oleh Samsung dengan Series 5 Notebook.

Soal pasar komputer yang sedang lesu, termasuk di Indonesia, Sim menyatakan yakin bahwa penjualan notebook dan PC bisa bangkit kembali. "Saat ini kelesuan bukan hanya disebabkan oleh pergeseran ke tablet dan perangkat mobile, melainkan juga faktor lain seperti krisis ekonomi Eropa."

Sistem operasi terbaru Microsoft Windows 8 juga dikatakannya sebagai salah satu faktor penyebab turunnya penjualan komputer. "Semuanya menunggu Windows 8. Tetapi nanti setelah diluncurkan, sistem operasi ini bakal menjadi pendorong pasar." 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com