Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samsung Bakal "Bunuh" Bada

Kompas.com - 26/02/2013, 08:52 WIB

TizenTalk.com Smartphone yang berjalan dengan Tizen, sebuah sistem operasi mobile baru berbasis kernel Linux, yang dikembangkan oleh Samsung, Intel dan Linux

KOMPAS.com - Samsung mengumumkan rencana untuk "membunuh" sistem operasi Bada, Senin (25/2/2013). Sistem operasi yang dibuat sendiri oleh Samsung itu akan digabungkan dengan Tizen.

Tizen merupakan proyek sistem operasi bersifat terbuka (open source) yang dibangun di atas inti program (kernel) Linux. Tizen dikembangkan oleh Samsung, Intel dan Linux Foundation sejak pertengahan 2012.

Presiden Pusat Solusi Media Samsung, Hong Won-pyo mengatakan, Samsung akan merilis dua perangkat Tizen dalam beberapa tahun ini. Ponsel Tizen nantinya dapat menjalankan aplikasi yang dirancang untuk ponsel Bada. Namun, ponsel Bada tak akan bisa memperbarui sistem operasi menuju Tizen.

Samsung nampaknya memandang Bada sudah usang, dan tak cocok menjadi ponsel pintar modern. "Jangan melihat ini sebagai merger sederhana. Lebih baik kita melihat ini sebagai transisi menuju layanan yang lebih baik," ujar Hong Won-pyo kepada kantor berita Yonhap.

Sistem operasi Bada telah melewati beberapa tahap pengembangan. Mulanya versi 1.0 dirilis pada 30 April 2012 dengan kode nama Larkspur. Kemudian pada 25 September 2012, Tizen versi 2,0 berstatus alpha dirilis dengan kode nama Magnolia. Rencananya, Tizen 2.0 versi penuh akan dirilis pada Januari 2013.

Bukan hanya untuk ponsel pintar dan tablet saja, Tizen juga dirancang untuk perangkat multimedia dalam kendaraan, televisi dan sebagainya.

Tizen telah mendapat beberapa dukungan dari berbagi pihak. Ia dapat dukungan dari operator seluler Sprint Nextel asal Amerika Serikat pada 7 Mei 2012, yang berkomitmen turut menjual produk Tizen di masa depan. The Automotive Grade Linux Workgroup, yang notabene adalah pemain dalam teknologi otomotif, juga menyatakan diri bergabung dalam Tizen Association.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com