Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Persen Komputer Dunia Tidak Pakai Antivirus

Kompas.com - 30/04/2013, 13:35 WIB

Shutterstock.com

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang peneliti dari perusahaan keamanan jaringan Eset, Stephen Cobb, berhasil menemukan sebuah fakta menarik seputar penggunaan anti-malware di PC. Menurutnya, sekitar 25 persen perangkat komputer di seluruh dunia ternyata tidak dilengkapi dengan perangkat lunak antivirus/anti-malware.

Mesir dinobatkan menjadi negara yang warganya paling jarang menggunakan anti-malware dengan angka 40 persen. Di tempat kedua ada Amerika Serikat dengan 26 persen, dan terakhir ditempati Inggris dengan 21 persen.

Riset tersebut dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari penyedia jasa layanan internet yang meliputi 600 juta komputer di seluruh dunia.

Apa efek buruk dari tidak dilindunginya komputer dengan anti-malware? Menurut Eset, berdasarkan rilis pers yang KompasTekno terima, Selasa (30/4/2013), PC yang tidak terlindungi rata-rata mengalami serangan malware sebanyak 5,5 kali.

Memasuki semester kedua tahun 2012, ada 2,5 dari 10 komputer di dunia atau 25 persen komputer tidak terlindungi oleh software antivirus yang up-to-date.

Menurut informasi dari Microsoft, komputer yang tidak terlindungi kebanyakan disebabkan beberapa aspek yang bisa berdiri sendiri maupun kombinasinya. Aspek penyebab tersebut diantaranya karena ketidaktahuan pengguna, berakhirnya masa trial antivirus, maupun karena tertipu oleh antivirus palsu.

Pada beberapa kasus, banyak pengguna akhirnya memutuskan untuk tidak menggunakan antivirus karena software tersebut "konflik" dengan software game online.

"Pada banyak kasus, karena untuk kebutuhan seperti bermain game online, software antivirus sengaja di-disable, tetapi kemudian mereka lupa untuk mengaktifkannya kembali," kata Yudhi Kukuh, Technical Consultant PT. Prosperita Eset Indonesia.

Sekadar informasi, dari laporan sebelumnya diketahui, survei terhadap 1.000 PC gamer online di Inggris menghasilkan sebuah fakta yang mencengangkan. Sekitar 30 persen pemain mengaku men-disable aplikasi keamanan sebelum mulai bermain. AKibatnya separuh dari mereka, terkena infeksi malware dan butuh lebh dari dua hari untuk melakukan perbaikan komputer. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com