Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bangun Pusat Investigasi Kejahatan "Cyber"

Kompas.com - 30/04/2013, 15:49 WIB

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Kepala Subdirektorat Cyber Crime Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru memandu Kepala Australian Federal Police Commissioner Tony Negus APM seusai meresmikan Cyber Crime Investigation Satellite Office di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (29/4). Fasilitas untuk memerangi kejahatan dunia maya itu merupakan bantuan dari kepolisian Australia.

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Kepolisian Negara RI Komisaris Jenderal Nanan Sukarna, mewakili Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, bersama Kepala Australian Federal Police Commissioner Tony Negus APM meresmikan pengoperasian kantor pusat investigasi kejahatan dunia maya, Cyber Crime Investigations Satellite Office Kepolisian Daerah Metro Jaya, Senin (29/4).

Nanan Sukarna mengatakan, pembangunan CCISO ini merupakan kerja sama Polri dan AFP yang dilaksanakan sejak tahun 2010. Selain ada di Polda Metro, CCISO juga ada di Mabes Polri, Polda Sumatera Utara, Polda Bali, dan Polda Nusa Tenggara Barat. Di masa mendatang akan diadakan di semua polda.

Tony Negus menjelaskan, untuk membantu pengadaan seluruh peralatan dan mempersiapkan personel CCISO, Australia menyediakan dana sekitar 9 juta dollar Australia.

Untuk mempersiapkan personel, menurut Nanan, akan diadakan pelatihan pada Juni mendatang.

Kerja sama antarnegara

Nanan menjelaskan, setiap negara menghadapi kenyataan bahwa sistem komunikasi saat ini, dengan kemajuan teknologi informatika, saling terkoneksi. Dampaknya, tak ada lagi batas wilayah jika terjadi kejahatan di dunia maya. Untuk itu, setiap negara harus bekerja sama mengatasinya.

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman mengatakan, terkait masalah cyber crime, Polri sudah bekerja sama dengan beberapa negara. Namun, kerja sama yang sangat khusus baru dengan AFP. Kerja sama dengan AFP dibangun sejak peristiwa bom Bali. Hasilnya, Polri dapat mengungkap semua jaringan teroris yang terlibat dalam kasus tersebut.

Ia juga mengingatkan, cyber crime sangat berbahaya dan bisa berhubungan dengan kejahatan lain, seperti terorisme dan kejahatan terorganisasi lain.

”Kita bisa bayangkan, situs web kepresidenan saja bisa dibobol. Kalau seandainya data bank bisa dibobol, lalu rekening di bank itu dipindahkan ke orang lain, ini bisa sangat berbahaya sekali. Bisa menghancurkan perekonomian,” papar Sutarman.

Saat ini, sistem e-government terkoneksi satu sama lain. Kalau ini dibobol, kegiatan pemerintah pun akan lumpuh,” ujarnya.

Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno pun mengimbau, masyarakat yang mengalami kejahatan dunia maya bisa segera melapor kepada polisi sehingga personel CCISO bisa cepat melacak. ”Setiap laporan masuk pasti akan kami tindak lanjuti,” katanya.

Menurut Wakil Direktur Kriminal Khusus Ajun Komisaris Besar Hery Santoso, Polda Metro menerima sekitar 800 kasus cyber crime per tahun. Sebelum ada kerja sama dengan AFP, pengungkapan kasus sangat kecil. Namun, setelah ada kerja sama dengan AFP, mulai Juni 2012, penyelesaian kasus mencapai 40 persen dari total kasus yang masuk.

”Dengan sudah beroperasinya CCISO yang lengkap dengan peralatannya, kami targetkan penyelesaian kasus bisa 60 persen per tahun,” katanya. (RTS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

Hardware
Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Software
Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Game
Siap-siap, Microsoft Selipkan Iklan di 'Start Menu' Windows 11

Siap-siap, Microsoft Selipkan Iklan di "Start Menu" Windows 11

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com