Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BlackBerry 10 Mulai "Membunuh" BlackBerry Lawas?

Kompas.com - 10/06/2013, 12:03 WIB

Aditya Panji/KompasTekno BlackBerry

JAKARTA, KOMPAS.com — BlackBerry Indonesia meyakini kehadiran ponsel bersistem operasi BlackBerry 10 belum "menganibal" ponsel BlackBerry OS. Saat ini, BlackBerry menerapkan strategi untuk membedakan segmen pasar kedua platform tersebut.

BlackBerry 10 saat ini lebih ditujukan untuk pasar premium, sementara ponsel BlackBerry OS mengincar pasar menengah ke bawah.

Setelah memasarkan BlackBerry Z10 di Indonesia pada Maret lalu, perusahaan akan memasarkan BlackBerry Q10 mulai 27 Juni seharga Rp 7,5 juta. Harga ini lebih mahal daripada BlackBerry Z10 yang dbanderol Rp 7 juta.

"Keberadaan BlackBerry 10 bukan berarti membunuh BlackBerry lama karena keduanya punya target pasar yang beda," ujar Ardo Fadhola, Senior Country Product Manager BlackBerry Southeast Asia, beberapa waktu lalu.

Menurut analis pasar Darwin Lie dari lembaga riset IDC Indonesia, saat ini masih ada kesempatan bagi BlackBerry OS untuk terus tumbuh selama belum ada ponsel BlackBerry 10 dengan harga terjangkau.

"Dua model BlackBerry 10 yang masuk Indonesia belum bisa melawan dominasi BlackBerry OS, apalagi belum ada BlackBerry 10 yang harganya sekelas BlackBerry model Curve," kata Darwin.

BlackBerry pun memberi isyarat bahwa model baru dari ponsel BlackBerry OS masih akan dirilis ke pasar, terutama untuk negara berkembang, termasuk Indonesia. Selain itu, BlackBerry masih berkomitmen memberi dukungan dan pelayanan teknis kepada BlackBerry OS sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Namun, secara perlahan, perusahaan Kanada ini mau tak mau harus mengakhiri hidup platform BlackBerry OS. Mereka harus memusatkan sumber dayanya untuk BlackBerry 10. "Beberapa produk tentu ada lifecycle. Kalau terlalu lama dia end of life. Ini proses natural untuk produk," ujar Ardo.

Dalam beberapa bulan ke depan, perusahaan akan merilis BlackBerry Q5. Ponsel tersebut menandai langkah BlackBerry 10 dalam menjangkau segmen pasar menengah ke atas.

"Produk BlackBerry 10 kami belum selesai. Masih ada BlackBerry Q5 dan produk lain untuk ditujukan ke segmen yang berbeda dan jangkauan harga yang berbeda juga," terang Ardo.

Aplikasi untuk BlackBerry 10

Aplikasi menjadi bagian penting untuk kesuksesan sebuah sistem operasi. BlackBerry fokus memperbanyak jumlah aplikasi untuk BlackBerry 10, sementara ajakan untuk membangun aplikasi di BlackBerry OS sudah tidak terlalu gencar.

Perusahaan mengklaim saat ini ada 120.000 aplikasi di BlackBerry World. Di antara jumlah itu, 4.000 aplikasi berasal dari Indonesia. "Ada 1.500 pengembang aplikasi lokal yang mendukung BlackBerry 10," ujar Ardo.

BlackBerry juga mengajak pengembang untuk bikin aplikasi agar berjalan sempurna di perangkat BlackBerry Q10 dan BlackBerry Q5 yang memiliki ukuran layar 3,1 inci dengan resolusi 720 x 720 piksel. Aplikasi yang didesain untuk Q10 atau Q5 memaksimalkan keberadaan keypad fisik untuk menjalankan fungsi dan fitur di aplikasi.

Developer Relation BlackBerry Indonesia, Muhammad Sumyandityo Noor, mengatakan, pihaknya punya banyak program dalam rangka memperbanyak dan meningkatkan kualitas aplikasi lokal BlackBerry 10.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com