Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: "Smartphone" Mahal Makin Diminati

Kompas.com - 21/06/2013, 10:15 WIB


KOMPAS.com  Pada 2011 lalu, penjualan smartphone mahal diprediksi bakal mulai melambat. Yang terjadi justru kebalikan dari perkiraan itu. Ponsel pintar berharga tinggi berjaya pada tahun berikutnya.

Itulah, antara lain, yang diungkapkan oleh Berg Insight. Menurut data dari lembaga riset pasar ini, secara global, penjualan smartphone mahal meningkat dari 150 juta unit pada 2011 menjadi 250 juta unit pada 2012.

Seperti dikutip dari BGR, yang dimaksud dengan smartphone mahal adalah model-model high end buatan vendor macam Apple dan Samsung yang dijual seharga 400 euro (sekitar Rp 5,3 juta) atau lebih.

Dari jumlah tersebut, 40 juta di antaranya menggunakan prosesor quad-core berkinerja tinggi. Tahun lalu ada beberapa model smartphone quad-core yang memasuki pasar, di antaranya Galaxy S III (Exynos) dan HTC One X (Tegra 3).

Penjualan smartphone dengan prosesor dual-core juga meningkat pesat, dari 70 juta unit pada 2011 menjadi 250 juta unit tahun lalu.

Adapun jumlah keseluruhan smartphone yang terjual di seluruh dunia pada 2012 tercatat mencapai 690 juta unit atau naik 47 persen dari 470 juta unit pada tahun sebelumnya.

Quad-core jadi tren

Berg Insights memperkirakan jumlah core prosesor lebih dari dua buah akan menjadi tren pasar smartphone di masa depan.

Dari 1,5 miliar smartphone yang menurut estimasi bakal terjual pada 2017, misalnya, hampir seluruhnya bakal mengusung paling tidak prosesor dual-core, sementara prosesor quad-core akan dipakai oleh mayoritas produk ponsel pintar.

Meski demikian, firma riset ini juga mengatakan bahwa pertumbuhan paling besar akan terjadi di pasar smartphone low-end dan mid-range.

Prosesor mobile dual-core pertama kali muncul di Optimus 2X (Tegra 2) dari LG. Perusahaan yang sama juga memperkenalkan smartphone quad-core pertama dalam bentuk LG Optimus 4X HD (Tegra 3).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com