Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Produk Intel Punya "Sidik Jari" Malaysia

Kompas.com - 09/07/2013, 17:10 WIB
Oik Yusuf

Penulis

PENANG, KOMPAS.com - Empat puluh tahun lalu, pada 1972, pendiri Intel Andy Grove mengunjungi Penang, Malaysia, untuk meninjau kandidat tempat yang akan dijadikan lokasi fasilitas perakitan prosesor Intel pertama yang berada di luar Amerika Serikat.

Di tahun yang sama, raksasa chip tersebut kemudian memutuskan untuk membangun pabrik perakitan di tengah-tengah area persawahan yang berlumpur. Ketika itu jumlah pekerjanya hanya 100 orang yang merakit produk secara manual.

Kini, pabrik Intel di Penang telah menjelma menjadi kompleks besar dengan 10 bangunan, termasuk salah satu fasilitas perakitan, pengujian, dan pengembangan produk terbesar yang dimiliki perusahaan tersebut.

"Sebagian besar produk Intel punya 'sidik jari' Malaysia," ujar General Manager Malaysia Design Center Intel Chris Kelly dalam acara "Designed in Asia" di Penang, Jumat (5/7/2013) lalu.

Dia menjelaskan bahwa fasilitas di Malaysia bertanggung jawab menangani perakitan sejumlah besar produk Intel yang beredar di pasaran. "Dari mulai embedded platform, datacenter, chipset server, hingga produk smartphone dan tablet dirancang di sini," imbuh Kelly.

Salah satu produk smartphone berbasis Intel dari Motorola, yaitu Razr I, juga dirancang di Malaysia.

Intel sendiri memiliki beberapa pabrik lain di wilayah Asia yang disebut Co-General Manager Assembly Test Manufacturing Intel Robin Martin menyumbang 80 persen dari keseluruhan produk yang dirakit, yaitu di Vietnam (Chipset, SoC), Chengdu, China (Mobile CPU, chipset), serta Dalian, China (fabrikasi wafer). "Tapi Malaysia memiliki portfolio produk yang paling luas," ujar Martin.

Oleh Intel, wilayah Asia dipandang penting karena memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih banyak dibanding wilayah-wilayah lain. "Asia adalah daerah yang enerjik, inillah pasar yang paling besar di dunia," tandas Martin.

Tujuh Samurai

CEO Malaysian Industrial Development Authority Dato' Noharuddin Nordin mengatakan bahwa Intel adalah salah satu dari "tujuh samurai", yaitu perusahaan-perusahaan multinasional pertama yang berani mengambil risiko membangun fasilitas produksi teknologi canggih di Malaysia.

"Sejak pertama menginjakkan kaki di Penang, Intel telah berinvestasi sebesar 4 miliar dollar AS dan mempekerjakan 10.000 orang," ujar Dato'.

Menurut dia, kontribusi Intel di Malaysia tak sebatas investasi dan penyediaan lapangan kerja saja, namun juga melebar ke aspek edukasi tenaga kerja dan pengembangan industri-industri pendukung. "Sebagian besar produk domestik bruto Malaysia kini disumbang dari sektor elektronik dan industri terkait."

Kendati demikian, Dato' mengakui bahwa negaranya kini harus menghadapi persaingan dari negara-negara Asia Tenggara lain yang sama-sama berkembang pesat. Posisi Malaysia di mata Intel, jelasnya, hanya relevan pada satu waktu saja dan belum tentu berlangsung selamanya. "Penang sekarang memang seperti ini, tapi kita tidak tahu 10 tahun ke depan akan jadi apa."

Intel disebutnya pernah berencana menutup operasi di Penang, tapi hal tersebut kemudian urung dilakukan. "Yang perlu kita ingat, seperti halnya perusahaan multinasional lain, Intel di sini untuk mencari uang," ujar Dato'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com