Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qualcomm Sindir "Banyak Otak"

Kompas.com - 31/08/2013, 10:04 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber GigaOM

KOMPAS.com - Bukan cuma produsen gadget macam Nokia dan Samsung saja yang gemar menyindir kompetitor lewat iklan. Pabrikan prosesor seperti Qualcomm pun ikut-ikutan melakukan hal serupa terhadap pesaingnya, MediaTek.

Produsen yang dikenal lewat prosesor gadget seri "Snapdragon" ini belakangan merilis sebuah video promosional.

Di dalamnya, seperti dilaporkan oleh GigaOm, Qualcomm berusaha menjelaskan bahwa kinerja sebuah chip tak semata-mata ditentukan oleh jumlah "otak" atau core yang dimiliki.

Untuk menerangkan pesan yang hendak disampaikannya, Qualcomm mengambil contoh 20 aplikasi Android terpopuler di China.

Dari sekian judul itu, disebutkan bahwa yang mampu memanfaatkan jumlah core prosesor lebih dari dua buah hanya sekitar 15 persen. Itu pun tak maksimal alias core ke tiga dan ke empat lebih banyak dianggurkan daripada terpakai. Sementara, 85 persen sisanya hanya dapat mengakses dua core prosesor.

"Aplikasi butuh core yang kinerjanya lebih baik, bukan yang jumlahnya lebih banyak," klaim Qualcomm, seraya menuduh "pesaingnya" hanya memikirkan cara menambah core tanpa memperbaiki desain inti prosesor tersebut.

Maksud tersebut coba diperjelas lewat ilustrasi game "guitar hero", di mana Qualcomm mengibaratkan inti prosesor sebagai "jalur" nada yang dilewati data. Prosesor Qualcomm digambarkan bukan hanya sekedar menambah jumlah jalur yang belum tentu terpakai, namun juga meningkatkan kecepatan aliran nada.

Nama "MediaTek" tidak terang-terangan disebut, tapi font dan skema warna yang digunakan untuk kalimat "kompetitor kami" dalam video terlihat mirip dengan logo pesaing Qualcomm tersebut.

Video Qualcomm ini muncul sekitar sebulan setelah MediaTek mengumumkan kehadiran prosesor gadget 8-core pertama buatannya.

Pihak Qualcomm melalui Wakil Presiden Senior Anand Chandrasekher menanggapi pengumuman tersebut dengan komentar pedas yang mengklaim bahwa prosesor 8-core merupakan "hal bodoh". "Anda tak bisa begitu saja mengambil delapan mesin pemotong rumput dan mengklaim diri memiliki mesin Ferrari 8-silinder," ujar Chandrasekher ketika itu.

Simak video Qualcomm selengkapnya di bawah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber GigaOM


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com