Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Unit Bisnis Nokia Tidak Ikut Dijual ke Microsoft

Kompas.com - 03/09/2013, 14:19 WIB
Aditya Panji

Penulis

KOMPAS.com - Nokia siap membuka lembaran baru setelah dewan direksi melepas unit bisnis perangkat dan layanan bisnis kepada Microsoft. Tiga unit bisnis Nokia yang tidak dibeli oleh Microsoft akan tetap berdiri sendiri dan tetap fokus memberi layanan serta mengembangkan produk.

Dalam siaran pers dari kantor pusat Nokia di Espoo, Finlandia, Nokia menyatakan akan tetap bermain dengan kekuatan yang ada, yaitu; layanan peta digital dan lokasi; infrastruktur jaringan dan layanan telekomunikasi; serta pengembangan teknologi.

"Hari ini adalah momen penting perubahan dan penciptaan baru untuk Nokia dan karyawannya," kata Risto Siilasmaa, CEO sementara Nokia yang sebelumnya menjabat Ketua Dewan Direksi Nokia. "Dengan identitas kuat perusahaan, aset dan bakat terkemuka, dan dengan posisi finansial yang baru, kita akan membangun bab berikutnya untuk Nokia."

Nokia akan tetap menawarkan platform peta digital dan lokasi berbasis cloud. Perusahaan ini sejak lama menyediakan sistem pemetaan digital.

Produk peta digitalnya terbarunya adalah Nokia Here, yang tersedia untuk berbagai perangkat mobile dan situs web. Here selanjutnya akan dikembangkan agar menjadi produk yang terintegrasi dengan solusi korporasi dan industri otomotif.

Perusahaan juga akan tetap menjadi pemain dalam industri infrastruktur jaringan dan layanan telekomunikasi. Pada Agustus 2013 lalu, Nokia sepenuhnya menjadi pemilik Nokia Siemens Network (NSN), setelah membeli 50 persen saham Siemens dalam perusahaan patungan NSN, sebesar 1,7 miliar euro.

NSN optimis bisa menjadi pemain besar dalam teknologi nirkabel 4G LTE. Menurut lembaga riset Gartner, NSN menguasai 15 persen pangsa pasar peralatan jaringan seluler global pada akhir 2012. Posisi pertama masih ditempati Ericsson dari Swedia dengan 35 persen, lalu diikuti Huawei asal China dengan 17 persen.

Selain itu, Nokia juga masih memiliki Advanced Technologies, unit bisnis untuk pengembangan dan lisensi paten teknologi. Unit bisnis ini diharapkan dapat menciptakan peluang bisnis baru dalam konektivitas, teknologi material, web, hingga cloud computing.

Microsoft bakal merogoh kocek 5,44 miliar euro (sekitar 7,2 miliar dollar AS) untuk mengakuisisi bisnis utama Nokia. Sebesar 3,79 miliar euro (5 miliar dollar AS) untuk membeli unit bisnis perangkat dan layanan bisnis Nokia, dan 1,65 miliar euro (2,2 miliar dollar AS) untuk lisensi paten Nokia.

Timo Ihamuotila, CFO sekaligus Presiden sementara Nokia, mengatakan, transaksi tersebut diharapkan akan memberi efek positif terhadap kondisi keuangan Nokia dan dapat meningkatkan pendapatan secara signifikan. "Secara keseluruhan, kami akan terus fokus mengelola dan memaksimalkan aset Nokia Grup, serta berhati-hati dan pragmatis dalam menciptakan nilai bagi pemegang saham Nokia," tutur Ihamuotila.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Microsoft Akuisisi Nokia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com