Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Native Academy Galang Social Innovation di Indonesia

Kompas.com - 03/10/2013, 12:52 WIB
KOMPAS.com - Native Academy, sebuah program inkubator dari Kibar, berharap bisa menggalang perusahaan rintisan yang bergerak di bidang inovasi sosial.

"Anda boleh sebut kami inkubator, akselerator, investor atau apa pun. Saya lebih suka (Native Academy) disebut teman untuk memulai usaha Anda," ujar Yansen Kamto, CEO Kibar, saat ditemui di Kosenda Hotel, Jakarta, Rabu (2/10/2013).

Seperti halnya inkubator bisnis lainnya, Native Academy berharap bisa menggalang ide-ide bisnis atau perusahaan rintisan menjadi perusahaan yang mampu bertahan.

Inkubator, ujar Yansen, tidak mengedepankan investasi seperti venture capital atau perusahaan investasi lain. Ia mengatakan yang akan menjadi andalan adalah jejaring dan sumber daya yang bisa membantu jalannya bisnis.

Termasuk dalam hal ini adalah mentor dari sosok-sosok yang dianggap sudah berhasil. Beberapa di antara nama yang disebutkan Yansen termasuk Dennis Adhiswara, CEO Layaria; Oon Arfiandwi, CTO 7Langit; ataupun Benny Fajarai, founder dan CEO Kreavi.com.

"Ada yang bilang, Indonesia itu negara aduh. (Karena) apa-apa dimulai dengan aduh. Aduh susah. Aduh capek, dan seterusnya. Kami mau menghilangkan itu," ujar Yansen.

Agak berbeda dengan inkubator lainnya, Native Academy tidak semata-mata mencari perusahaan yang akan mencari uang. Namun, inkubator ini ingin mengumpulkan perusahaan dengan "tujuan yang baik".

Yansen menyebutnya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang social innovation. Yaitu, mereka yang dalam usahanya juga mempertimbangkan dampak sosial bagi masyarakat.

Untuk perusahaan yang memenuhi syarat, Native Academy berniat untuk terlibat secara penuh. Termasuk dalam hal kepemilikan saham dengan porsi yang cukup besar.

Hal itu, ujar Yansen, merupakan wujud komitmen sebagai investor. "Kalau porsinya besar, tentu akan mau terjun sepenuhnya, tidak setengah-setengah," ujarnya.

Native Academy saat ini membuka peluang bagi siapapun yang memiliki ide atau perusahaan rintisan untuk bergabung. Seperti lazimnya inkubator, penekanannya bukan pada perusahaan yang sudah stabil, tapi pada yang masih baru memulai.

Tertarik? Syarat awalnya adalah mengisi sebuah form di bit.ly/nativeacademy. Nantinya, pihak Native Academy akan melakukan pemilihan dari pengisi form itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com