Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Dipangkas, Debut iPhone 5C Bisa Terhambat

Kompas.com - 17/10/2013, 09:25 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com - Apple kini punya produk baru dalam kategori ponsel, yaitu iPhone 5C, yang sejatinya dapat menjadi produk alternatif dari iPhone 5S yang lebih premium. Namun, debut iPhone 5C nampaknya akan terganjal lantaran Apple mengurangi produksi ponsel tersebut.

Seorang sumber yang dekat dengan rantai produksi produk Apple, mengatakan kepada Reuters, Rabu (16/10/2013), bahwa Apple telah memerintahkan Pegatron Corp untuk mengurangi produksi iPhone 5C mencapai 20 persen untuk tiga bulan terakhir di tahun 2013.

Bukan hanya Pegatron, sumber itu mengatakan, Hon Hai Precision Industry juga telah diperintahkan mengurangi sepertiga produksi iPhone 5C.

Pegatron dan Hon Hai menolak mengomentari kabar tersebut, sementara Apple tidak segera memberi komentar.

Pengurangan jumlah produksi tersebut bisa membuat pasokan iPhone 5C terhambat dan jumlahnya terbatas di beberapa negara. Padahal, akhir tahun ini merupakan momentum baik untuk menjual produk.

Beberapa analis berpendapat, dipotongnya jumlah produksi iPhone 5C akan menciptakan sentimen dari investor, yang mengindikasikan bahwa produk tersebut kurang mendapat sambutan baik di pasar.

"Hal ini mencerminkan kegagalan strategi harga dari Apple," kata Bevan Yeh, senior fund manager Prudential Financial Securities Invesment Trust yang berbasis di Taipei, Taiwan. "Perbedaan harga antara iPhone 5C dan 5S terlalu sempit. Ini iPhone 5 dengan materi plastik, dan harganya tidak layak."

iPhone 5C, yang dirilis pada September lalu, memiliki spesifikasi komponen lebih rendah dibandingkan iPhone 5S, dan memakai materi plastik. Di Singapura, iPhone 5C dijual dengan harga 848 dollar Singapura, sementara iPhone 5S seharga 988 dollar Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com