Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samsung Dituding Merusak Reputasi Apple

Kompas.com - 18/11/2013, 10:59 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com — Kepala Pemasaran Apple Phil Schiller menuding Samsung telah merusak upaya pemasaran dan menjatuhkan reputasi bisnis Apple karena menjual perangkat yang diklaim meniru iPhone dan iPad.

Hal ini dikatakan Schiller saat menjadi saksi persidangan sengketa paten Apple dan Samsung di pengadilan federal San Jose, California, AS.

Menurutnya, Samsung telah "melemahkan pandangan dunia terhadap Apple sebagai desainer besar dan inovator." "Orang-orang mempertanyakan inovasi dan kemampuan desain kami, termasuk orang-orang yang tidak pernah memakai produk kami," kata Schiller seperti dikutip dari Reuters.

Perseteruan antara Apple dan Samsung berlangsung sejak 2011. Tahun lalu, Apple memenangkan persidangan karena berhasil meyakinkan juri di AS bahwa produk tablet dan ponsel Samsung menyontek fitur dan desain iPad dan iPhone.

Juri memutuskan Samsung harus membayar 1 miliar dollar AS atas kerugian yang diderita Apple. Namun, pada Maret 2013, Hakim Lucy Koh yang menangani kasus ini merevisi denda yang harus dibayar Samsung. Menurutnya, juri telah melakukan kesalahan dalam perhitungan denda.

Apple berpendapat Samsung harus membayar 379,8 juta dollar AS karena melanggar lima paten, termasuk sekitar 114 juta dollar AS keuntungan Apple yang hilang.

Namun, Koh mengatakan bahwa Apple tidak mengajukan bukti kuat terkait keuntungan perusahaan yang hilang tersebut.

Samsung membela diri, mengatakan pihaknya hanya harus membayar 52,7 juta dollar AS.

Pengacara Samsung William Price menegaskan bahwa Apple bukanlah yang pertama menciptakan ponsel pintar yang menarik dan mudah digunakan. "Apple tidak memiliki hak paten atas produk yang indah dan seksi, apakah ini benar?" tanya Price.

Price juga menekankan bahwa Apple mengikuti jejak Samsung dalam membuat perangkat tablet dengan ukuran yang lebih kecil.

Baik Samsung dan Apple telah menghadirkan saksi dalam persidangan. Hakim Koh diharapkan siap mengeluarkan argumentasi penutup pada Selasa (18/11/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com