Setidaknya ini kesimpulan yang didapat dari bincang-bincang antara eksekutif Hexoskin, Misift, dan Qualcomm Life Fund di ajang Igintion 2013, seperti dikutip dari Business Insider.
Sonny Vu, pendiri Misift, mengibaratkannya seperti pertandingan baseball. Menurutnya, saat ini kita sedang berada di inning pertama di babak satu, dari pertandingan sembilan inning. Memang masih banyak yang skeptis akan berapa besar potensi pasar wearable gadget hingga saat ini.
Menurut Sonny, kondisi pasar saat ini masih terpecah-pecah. Banyak orang yang saat ini belum menggunakan gadget sesuai fungsi utamanya. Misalnya, masih ada yang mendengarkan musik lewat smartphone, bukan perangkat musik khusus. Konsumen juga belum bisa menerima gadget yang hanya ditujukan untuk satu fungsi saja.
"Maka, untuk membuat gadget yang menarik, produsen harus membuatnya secantik mungkin, atau bahkan tak terlihat." Demikian ujar Sonny. "Mereka harus membuatnya terlihat keren dan berfungsi dengan baik, tidak ada celah di antaranya," imbuh Sonny.
Namun, di tengah skeptisme itu, ada pertanda yang dipercayai berbagai analis dan investor sebagai titik terang. Baru-baru ini, FitBit menambah investasinya untuk melakukan riset wearable gadget menjadi 43 juta dollar AS.
Firma IDC bahkan menyebut wearable gadget sebagai kategori fast-emerging yang bisa memperlambat pertumbuhan tablet PC.
Sementara laporan terbaru BI Intelligence memprediksi potensi pasar wearable gadget mencapai 12 miliar dollar AS hingga tahun 2018, dengan anggapan tiap gadget rata-rata seharga 42 dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.