Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Ada Google Maps, Apa Guna Waze?

Kompas.com - 21/11/2013, 13:20 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nasib layanan navigasi berbasis pengguna, Waze, sempat dipertanyakan setelah diakuisisi oleh Google. Bahkan dalam pembaruan Google Maps yang terbaru, mereka mencantumkan fitur pemantauan kemacetan lalu lintas dari Waze. Inikah pertanda akhir riwayat layanan tersebut?

"Jangan khawatir, Waze tetap beroperasi. Baik Waze maupun Google Maps merupakan dua hal yang berbeda secara mencolok," ujar Head Evangelist Waze, Julie Mossler, saat ditemui di Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Untuk itu, Julie meminta agar tidak ada orang yang berpikir Waze bakal tamat setelah diakuisisi Google. Keduanya sepakat untuk tetap beroperasi. Fitur Waze yang dipergunakan Google Maps, diakui Julie, hanya sebagian kecil dari fitur yang dimiliki Waze.

Dengan mengaktifkan Waze, pengguna bisa mendapatkan data kondisi lalu lintas secara aktual.

Pengguna juga bisa meninggalkan informasi mengenai penyebab sumbatan jalan atau kemacetan agar pengguna lain bisa memakai rute alternatif daripada ikut terjebak. Fitur "sumbang info" ini merupakan salah satu kelebihan Waze dibanding Google Maps.

Julie datang ke Indonesia untuk memperkenalkan Waze meski layanan tersebut sudah ada sejak lima tahun lalu. Rupanya potensi pengguna di Indonesia cukup tinggi karena tercatat sebanyak 750.000 pengguna aktif Waze berasal dari Indonesia. Tentu saja angka tersebut masih kalah dengan negara tetangga, yakni Malaysia.

Gratis

Dalam media briefing yang digelar di Grand Hyatt, Julie memaparkan visi Waze yang tetap bertahan sebagai layanan yang gratis hingga masa depan. Pengguna tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkan fitur apa pun.

Monetisasi atau cara mendapatkan pemasukan, ujarnya, adalah melalui pemasangan iklan. Seorang pemilik tempat usaha bisa meminta agar ditampilkan dalam peta Waze. Untuk saat ini, kerja sama tersebut sudah lazim dilakukan di negara Eropa, tetapi belum dimulai di Indonesia.

Salah satu cara agar bisa diterima lebih luas, Waze sengaja menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ajakan tersebut disambut dengan kehadiran Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyatakan siap menyinkronkan data yang mereka miliki dengan basis data milik Waze.

Menurut Julie, selain informasi lalu lintas, Waze bisa bermanfaat dalam keadaan bencana. Pemerintah bisa mencantumkan informasi seperti pusat pengungsian maupun dapur umum agar mudah diketahui para pengguna. (eld)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com