Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Acer Dipilih Jadi Pimpinan Perusahaan

Kompas.com - 22/11/2013, 10:58 WIB
Deliusno

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com - Acer kembali mengadakan restrukturisasi perusahaan. Salah satu pendiri Acer, Stan Shih, ditugaskan untuk menjabat posisi Chairman, sekaligus Presiden, perusahaan asal Taiwan ini.

Pihak Acer menyatakan, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (22/11/2013), peran Shih sebagai Chairman dan Presiden interim akan dimulai tidak lama lagi. Jim Wong, Presiden Acer saat ini, akan segera mundur dari jabatan tersebut.

Wong sendiri sebenarnya sudah didapuk untuk mengisi posisi CEO Acer mulai Januari 2014 mendatang. Namun, dalam keputusan terbarunya, Acer tampaknya akan segera menghilangkan peran CEO. Fungsi dan tugas yang biasanya dijalankan oleh CEO seluruhnya akan dialihkan ke Chairman atau Presiden.

Beberapa minggu lalu, CEO Acer saat ini, J.T. Wang, telah mengajukan surat pengunduran dirinya. Wang mengundurkan diri setelah Acer mengumumkan hasil laporan keuangan yang mengecewakan di tengah melambatnya penjualan komputer pribadi (laptop dan komputer desktop).

Menurut laporan dari media lainnya, Bloomberg, Wang dan Wong untuk sementara ini akan tetap berada di Acer dengan tugas sebagai "penasihat untuk menjamin transisi yang mulus".

Shih sendiri akan mengemban tugas yang cukup berat. Ia ditugaskan untuk menyelamatkan perusahaan dari masa keterpurukan.

Perusahaan asal Taiwan ini melaporkan kerugian bersih sebesar 446 juta dollar AS pada kuartal ketiga 2013.

Acer juga berencana melakukan pemutusan hubungan kerja sebesar 7 persen secara global untuk menghemat biaya operasi tahunan sebesar 100 juta dollar AS.

Menurut data lembaga riset IDC, penjualan komputer pribadi Acer turun hampir 35 persen pada kuartal ketiga 2013. Sementara itu, tiga produsen komputer besar lainnya, yakni Lenovo, Hewlett-Packard (HP), dan Dell, mengalami pertumbuhan kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com