Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Promoted Trends" Twitter Tak Laku, Terlalu Mahal?

Kompas.com - 10/12/2013, 14:21 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Twitter sedang menggenjot bisnisnya, selain go public, perusahaan juga giat memasarkan iklan di layanan mereka.

Metode iklan yang banyak dipuji dan cukup menghasilkan uang untuk Twitter adalah Promoted Tweets. Namun model bisnis Twitter yang lain, Promoted Trends, ternyata belum bisa berkontribusi banyak terhadap keuntungan perusahaan.

Dikutip dari Techcrunch, Rabu (8/12/2013), Twitter menyebutkan bahwa pada tiga bulan terakhir hingga Juni 2013, produk Promoted Trends menyumbang revenue kurang dari 10 persen.

Pada 3 Oktober, Twitter menyerahkan laporan kepada SEC setelah pada November lalu melakukan IPO. Dalam laporan tersebut, Twitter menyatakan revenue perusahaan selama sembilan bulan pertama 2013 adalah 422,2 juta dollar AS.

Promoted Trends pertama kali diperkenalkan Twitter pada 2010, mengikuti Promoted Tweets yang muncul di timeline penggunanya.

Promoted Trends adalah metode mencari keuntungan di luar timeline yang dilakukan Twitter.

Twitter mengklaim dengan metode tersebut, akan meningkatkan perbincangan 22 persen di timeline bagi barang atau jasa yang diiklankan, peningkatan mention brand hingga 30 persen, dan peningkatan 32 persen retweet suatu brand dalam dua pekan ekspos.

Pada Februari lalu, harga yang dipatok Twitter untuk layanan ini sekali tayangnya adalah 200.000 dollar AS  (Rp 2,4 juta). Apakah banderol harga yang sangat tinggi membuat Promoted Trends tak laku?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com