Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadget Bakal Kurang Disentuh, Banyak Disuruh

Kompas.com - 16/12/2013, 08:09 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Pendiri Google Sergey Brin memakai kacamata pintar Google Glass

KOMPAS.com — Saat ini hampir semua jenis gadget mobile mengandalkan layar monitor sebagai sarana interaksi utama. Di masa depan nanti, boleh jadi sebagian di antaranya tak memiliki layar sama sekali.

Pendapat tersebut diungkapkan oleh direktur teknis senior Google, Scott Huffman. Dia menjelaskan bahwa Google mencatat pertumbuhan besar pada jumlah pengguna gadget yang menggunakan perintah suara untuk berinteraksi dengan perangkatnya.

Model kendali ini pun diprediksi bakal menjadi tren di waktu yang akan datang.

"Kita akan punya komputer super di kantong, di jam tangan, di kacamata, mungkin juga di kerah baju dan laptop kita. Beberapa ada yang punya layar dan papan ketik, ada juga yang tidak. Kami melihat perkembangan dramatis pada angka pengguna voice recognition," ujar Huffman pada The Guardian.

Google tak mengungkapkan angka persisnya, tetapi sekitar tiga persen dari pengguna Android di Amerika Serikat disebut memakai perintah berbasis suara dalam keseharian mereka.

Google sendiri memiliki gadget kacamata pintar bernama Google Glass yang sangat mengandalkan perintah suara meski memiliki layar berukuran kecil. Perangkat ini sekarang masih terus dipoles dan dikembangkan.

Huffman mengakui bahwa tak semua pengguna menyadari fitur voice recognition yang dimiliki perangkatnya. Namun, dia yakin kemampuan tersebut bisa sangat berguna dalam kasus-kasus seperti interaksi dengan gadget saat pemiliknya sedang mengemudi.

"Ini adalah soal budaya, bagaimana agar terbiasa dengan teknologi seperti ini, tapi nanti akan ada banyak perangkat yang bakal memanfaatkan (perintah suara)," ujar Huffman.

Lalu, bagaimana dengan aspek keamanan mikrofon penangkap perintah suara yang sangat mungkin disadap? Huffman meyakinkan bahwa Google akan turut memberlakukan sekuriti tingkat tinggi untuk melindungi privasi pengguna. "Enkripsi berlaku untuk semua jenis data yang mengalir di antara pusat data Google," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com