Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NSA Sadap 194 Juta SMS Per Hari

Kompas.com - 17/01/2014, 17:32 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com — Dinas intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), dilaporkan melakukan kegiatan pengumpulan pesan teks (SMS) per hari dari seluruh dunia. Isi pesan yang dikumpulkan mulai dari rencana perjalanan hingga transaksi keuangan.

Menurut laporan surat kabar The Guardian, program pengumpulan pesan teks ini diberi kode nama "Dishfire". Data itu didapat The Guardian dari Edward Snowden, mantan karyawan NSA yang saat ini mendapat suaka sementara di Rusia.

Dalam dokumen tahun 2011 dengan subjudul "SMS Text Messages: A Goldmine to Exploit", NSA mengumpulkan rata-rata 194 juta pesan teks per hari pada bulan April.

"NSA telah membuat ekstensi menggunakan database pesan teks yang luas untuk mengekstrak informasi tentang rencana perjalanan seseorang, kontak, transaksi keuangan, dan lainnya," tulis laporan The Guardian.

Dinas intelijen Inggris, Government Communications Headquarters (GCHQ), dilaporkan memanfaatkan database NSA untuk memantau komunikasi. Nomor telepon yang berasal dari AS telah dihapus atau "diminimalkan" dari database, sedangkan nomor telepon dari negara lain, termasuk Inggris, disimpan oleh GCHQ.

Kantor berita Reuters meminta keterangan NSA terkait artikel The Guardian. NSA menjawab, "Seperti yang telah kami nyatakan sebelumnya, keterlibatan NSA melakukan pengumpulan data yang sewenang-wenang dan tak terbatas adalah (informasi) palsu."

Juru bicara NSA melanjutkan, mereka fokus dan khusus dikerahkan untuk melawan target intelijen asing yang valid dalam menanggapi kebutuhan intelijen. NSA menambahkan, program "Dishfire" diproses dan disimpan secara sah untuk mengumpulkan pesan teks, atau data SMS, dan dilakukan untuk melindungi negara dan warga AS semata.

Aksi mata-mata NSA, yang belakangan ini terungkap, mengundang banyak kritik dari perusahaan swasta hingga pemerintah negara lain.

Delapan perusahaan teknologi di AS melakukan kampanye menentang program pengawasan dan menuntut reformasi dalam tubuh NSA. Delapan perusahaan itu adalah AOL, Apple, Facebook, Google, LinkedIn, Microsoft, Twitter, dan Yahoo.

Sementara itu, Pemerintah Brasil dan negara lain yang diduga menjadi korban penyadapan NSA, termasuk Jerman, menyerukan kepada dunia agar kembali membicarakan tata kelola internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com