Sebelumnya, untuk mengunduh aplikasi berbayar, pengguna hanya bisa menggunakan mata uang Dollar AS.
Selain itu, Google juga telah membuka akses untuk para pengembang aplikasi (developer) di 25 negara, termasuk Indonesia, untuk menjual aplikasi mereka dalam mata uang lokal.
Ada beberapa keuntungan dari penerapan mata uang lokal ini. Kini, pengguna sudah tidak perlu repot-repot lagi untuk mengonversikan kurs Dollar ke Rupiah saat ingin membeli aplikasi.
Keuntungan lainnya, harga aplikasi akan tetap, tidak berubah mengikuti fluktuasi mata uang.
Selain Indonesia, negara-negara yang sudah menggunakan mata uang lokal di Google Play Store adalah Australia, Bolivia, Bulgaria, Chili, Kolombia, Kosta Rika, Mesir, Latvia, Libanon, Lithuania, Malaysia, Moroko, Pakistan, Peru, Filipina, Rumania, Arab Saudi, Afrika Selatan, Thailand, Turki, Ukraina, Uni Emirat Arab, Venezuela, dan Vietnam.
Adapun dalam pembaruan kali ini, masih belum ada pilihan sistem pembayaran lainnya. Pengguna diharuskan untuk menggunakan kartu kredit untuk membeli sebuah aplikasi. Tentu proses ini cukup menyulitkan, mengingat belum semua pengguna gadget Android belum memiliki kartu kredit.
Selain Google Play Store, toko aplikasi Apple App Store dan juga iTunes juga sudah menjual berbagai konten, seperti aplikasi, musik, dan film, dalam mata uang Rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.