Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Bitcoin Terbesar Ajukan Kebangkrutan

Kompas.com - 11/03/2014, 17:02 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber BBC
KOMPAS.com - Bursa bitcoin terbesar di dunia, Mt. Gox asal Tokyo, telah mengajukan perlindungan kebangkrutan di Jepang pada akhir Februari 2014. Beberapa pekan kemudian, Mt. Gox juga mengajukan perlindungan bangkrut di Amerika Serikat, Senin (10/3/2014).

Seorang hakim di Dallas, Texas, telah mengakui kebangrutan Mt. Gox. Hakim tersebut sepakat untuk melindungi aset perusahaan dan untuk sementara menghentikan dua tuntutan hukum di AS terhadap Mt. Gox.

Mt. Gox dijadwalkan kembali ke pengadilan pada 1 April mendatang untuk memperpanjang perlindungan bangkrut.

Di AS, Mt. Gox mendapatkan dua gugatan hukum. Satu gugatan berasal dari perusahaan pengelola bitcoin, Coinlab asal Seattle, dan satu lagi adalah gugatan bersama (class action) dari warga Chicago, Illinois.

Seperti dikutip dari BBC, kuasa hukum warga Chicago yang mengajukan class action, Steven Hoodrow, mengatakan kepada hakim bahwa kasus Mt. Gox merupakan "penipuan besar."

Sementara itu, kuasa hukum Mt. Gox, David Parham, membantah ada kecurangan. CEO Mt. Gox Mark Karpeles menegaskan bahwa sistem keamanan perusahaan telah dibobol dan peretas mencuri semua aset bitcoin.

Mt. Gox sudah mendeteksi ada aktivitas yang tak biasa pada dompet bitcoin di sistemnya pada awal Februari 2014. Tepatnya tanggal 7 Februari, Mt. Gox menangguhkan seluruh transaksi nasabah. Para nasabah geram atas langkah Mt. Gox karena mereka tak bisa menarik atau mentransfer bitcoin.

Bursa tersebut mengaku kehilangan total 850.000 bitcoin yang nilainya hampir 500 juta dollar AS. Dari jumlah tersebut, sebanyak 750.000 bitcoin adalah milik nasabah dan 100.000 bitcoin lainnya adalah aset perusahaan.

Mt. Gox memiliki kewajiban utang sebesar 63,9 juta dollar AS, jauh melebihi total aset saat ini yaitu 37,7 juta dollar AS. Dalam dokumen kebangkrutan Mt. Gox tercatat, ada 127.000 kreditor dan sebanyak 1.000 kreditor di antaranya berasal dari Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com