Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluar dari Persembunyian, Snowden Jadi Pembicara di AS

Kompas.com - 12/03/2014, 10:12 WIB
Aditya Panji

Penulis

Sumber Bloomberg
KOMPAS.com — Edward Snowden, orang yang paling diburu oleh Pemerintah AS karena membocorkan kegiatan intelijen National Security Agency (NSA) menjadi pembicara sebuah acara yang digelar di Amerika Serikat.

Bagamaina bisa ia hadir di tanah kelahirannya tersebut padahal telah berbulan-bulan ia diburu oleh pemerintahan Barack Obama?

Snowden ternyata hadir hanya secara virtual alias berbicara lewat video telekonferensi kepada hadirin acara South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas, pada Selasa (11/3/2014).

Snowden sendiri berada di Rusia, tempat ia mendapatkan suaka sementara selama setahun sejak Agustus 2013.

Telekonferensi ini merupakan penampilan pertama Snowden di depan publik sejak ia membocorkan kegiatan mata-mata NSA pada Juni 2013.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyarankan perusahaan teknologi untuk memakai teknologi enkripsi yang terbaik. Tujuannya, melindungi data dan privasi pengguna dari kegiatan mata-mata badan intelijen.

Peningkatan sistem keamanan bisa dilakukan dengan penambahan enkripsi atau lapisan keamanan agar penyusup lebih sulit masuk ke basis data perusahaan. Ia pun menyarankan agar perusahaan teknologi memakai “end-to-end encryption”.

Sistem enkripsi ini mengacak aktivitas komunikasi, seperti e-mail dan telepon, dalam setiap tahap pengiriman hingga penerimaan.

Menurut Snowden, badan-badan intelijen mengincar perusahaan teknologi seperti Google, Facebook, dan Apple, untuk mengetahui data pengguna. Bahkan, perusahaan telekomunikasi juga dimata-matai oleh NSA.

Chris Soghoian dari American Civil Liberties Union (ACLU), mengatakan, perusahaan teknologi memainkan peran besar untuk melindungi data pengguna. Ironisnya, banyak perusahaan teknologi yang justru memanfaatkan data pribadi pengguna untuk berjualan iklan.

Dalam kesempatan berbeda, Chairman Google Eric Schmidt, mengatakan bahwa Google telah meningkatkan enkripsi untuk melindungi data pengguna sejak mengetahui bahwa NSA juga menyadap perusahaan teknologi.

Perusahaan "cukup yakin" Pemerintah AS tidak dapat mengakses data. Namun, Schmidt mengatakan Google harus tetap mematuhi perintah pengadilan atas permintaan informasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com