Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang "Dimasak" di "Dapur" Microsoft?

Kompas.com - 21/03/2014, 11:00 WIB
Wicak Hidayat

Penulis

SEATTLE, KOMPAS.com - Wartawan KompasTekno, Wicak Hidayat, berkesempatan mengunjungi kantor pusat Microsoft pada 11-12 Maret 2014. Salah satu yang ditemui adalah divisi riset di Microsoft yang dikenal dengan sebutan Microsoft Research.

Microsoft Research didirikan sejak 1991, ketika itu Microsoft menjadi salah satu perusahaan software pertama di dunia yang memiliki organisasi penelitian ilmu komputer di dalamnya. Bukan sekadar pengembangan produk, kegiatan Microsoft Research mirip dengan kegiatan akademis yang dilakukan kampus-kampus.

Rico Malvar, Chief Scientist & Distinguished Engineer Microsoft Research, mengungkapkan ada lebih dari 1.100 ilmuwan dan engineer di Microsoft Research. Kebanyakan peneliti bekerja di Redmond, namun secara global Microsoft Research memiliki 13 laboratorium. "Dan, dalam waktu dekat, kami akan membangun lab di Brazil. Yang merupakan tempat asal saya," ujarnya dengan girang, saat memberikan paparan di Building 99, lokasi Microsoft Research.

Menurutnya, Microsoft Research mencoba berimbang antara penelitian ilmiah jangka panjang dan fungsi pengembangan produk jangka pendek. Oleh karena itu terdapat tim khusus dengan fungsi transfer teknologi di dalam Microsoft Research.

Beberapa hal yang menunjukkan jejak Microsoft Research pada produk akhir Microsoft bisa dilihat sejak Windows 95 hingga, yang boleh jadi paling terkenal, perangkat Kinect pada Xbox 360 yang kini menjadi bagian standar dari Xbox One.

Wicak Hidayat/KompasTekno
Michael Cohen, peneliti di Microsoft Research, mendemonstrasikan penggabungan banyak foto resolusi tinggi menjadi satu foto besar dalam proyek GigaPixel Art Zoom.
Dalam kunjungan tersebut, Microsoft memamerkan beberapa proyek penelitian yang sedang mereka lakukan. Berikut adalah risalahnya:

Layar Kolaboratif - Lewat konsep bernama Illumishare, peneliti di Microsoft mengeksplorasi cara agar dua pihak bisa bekerja dari lokasi yang berjauhan di sebuah bidang yang sama.

Sepintas Illumishare tampak seperti sebuah lampu meja berukuran besar. Namun, ia sebenarnya sebuah proyektor yang menampilkan gambar pada sebuah kertas di atas meja. Pengguna kemudian bisa menggunakan pena untuk menggambar di atas kertas itu, pada saat yang sama gambar yang dibuat akan muncul di bidang kerja rekannya yang berada di lokasi berbeda.

Dengan menggabungkan proyeksi dan kamera, kedua pihak itu bisa berkolaborasi langsung di bidang yang sama. Misalnya, untuk membuat gambar kolaboratif. Tak hanya menggambar, karena menggunakan kamera, maka benda fisik apapun bisa dimunculkan di bidang tersebut. Misalnya dadu atau kartu untuk permainan jarak jauh.

Gigapixel - Konsep lain yang didemonstrasikan adalah penggabungan banyak foto resolusi tinggi menjadi satu foto besar. Dicontohkan dalam demo itu adalah sebuah foto panorama kota Seattle yang bisa di-zoom hingga melihat adegan-adegan tertentu.
Demo ini bisa disaksikan online melalui situs GigapixelArtZoom. Teknologi di balik demo ini termasuk menyambungkan banyak gambar menjadi satu pemandangan utuh, bisa dilihat melalui aplikasi PhotoSynth maupun Image Composite Editor (ICE) yang telah dirilis Microsoft.

Data di Atas Peta - Hal lain yang didemokan adalah Powermap, sebuah fitur yang akan hadir di Microsoft Excel 2013. Fitur ini memanfaatkan teknologi yang dipelajari Microsoft di aplikasi Worldwide Telescope.

Sederhananya, yang dilakukan Powermap adalah mengubah tabel di Excel menjadi grafis peta (tentunya tabel yang data mengandung lokasi). Fitur ini diharapkan akan memudahkan pengguna untuk memahami data geo-lokasi dalam jumlah besar.

Hal menarik lainnya adalah, eksplorasi data di atas peta itu bisa direkam dan diekspor menjadi file video.

Wicak Hidayat/KompasTekno Fitur PowerMap diterapkan Microsoft untuk visualisasi data kejahatan cyber di Cybercrime Center.
Tiga hal itu baru sebagian kecil dari apa yang dilakukan Microsoft Research. Rico mengatakan, mereka juga sedang melihat kemungkinan sensor non-visual yang mampu mendeteksi gerakan manusia. Ibaratnya, Kinect tapi tidak memakai kamera. Ia mengatakan, bisa saja nanti bentuknya adalah sebuah gelang yang bisa mendeteksi gerakan otot-otot jari.

Apapun yang sedang "dimasak" Microsoft di dapur Microsoft Research, kemungkinan besar akan ada dampaknya pada produk Microsoft yang akan datang. Kita tunggu saja hasilnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com