Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Akan Filter Konten YouTube

Kompas.com - 25/04/2014, 10:13 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi berencana untuk membuat aturan yang mengontrol peredaran video di situs YouTube. Hal tersebut dilakukan karena tingginya jumlah penonton YouTube dari negara tersebut.

Dikutip dari The Wall Street Journal (25/4/2014), penonton YouTube di Arab Saudi melihat video-video di situs layanan milik Google itu tiga kali lebih banyak dibanding penonton di Amerika Serikat.

Peningkatan jumlah penonton YouTube di Arab Saudi dipicu oleh tayangan TV lokal yang didukung pemerintah dinilai tidak bisa memberikan tayangan yang diminati oleh sebagian besar warga negaranya yang masih muda.

Jenis-jenis video YouTube yang disukai dan sering diakses oleh para remaja di negara tersebut antara lain video tentang berita, komedi, dan sindiran-sindiran satir.

Saat ini tayangan TV lokal di Arab Saudi diproduksi oleh kreator konten online yang hingga kini tetap memiliki kebebasan, berbeda dengan media tradisional di negara-negara Islam konservatif lainnya.

Walau demikian, popularitas YouTube di kalangan remaja Arab Saudi telah membuat pemerintah gerah, mereka berupaya untuk mengatur semua bentuk media audiovisual yang beredar di negara tersebut.

Untuk melakukan fungsi kontrol tersebut, pemerintah Arab Saudi membentuk komisi yang dinamakan The General Commission for Audiovisual Media. Komisi ini akan memonitor kualitas dan kuantitas konten yang disebarkan di Arab Saudi melalui YouTube dan situs berbagi video lainnya.

"Kami akan membuat mereka (penonton) sadar akan konten mana saja yang bisa diterima di Arab Saudi, dan mana yang tidak," ujar Riyadh Najm, Presiden dari komisi tersebut.

Cara pemerintah Saudi memfilter tayangan di youTube adalah dengan membuat kode yang bisa menyaring konten-konten video yang berisi tentang alkohol, rokok, ketelanjangan, dan aksi seksual. Selain itu, pemerintah juga akan lebih mempromosikan investasi swasta di sektor media.

"Kritik dan saran akan tetap kami terima, asal konstruktif," imbuh Najm.

Sementara itu, kalangan kreator konten berharap agar penyaringan konten tersebut tidak sampai membatasi kreativitas.

"Saya harap hal itu tidak sampai menghentikan kreativitas," ujar Kaswara Al-Khatib, Chairman dan Chief Executive U-Turn, salah satu rumah produksi yang saat ini telah membuat 30 acara dan memiliki 15 juta subscriber di kanal YouTube-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com