Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Avatar Hitam di Jejaring Sosial untuk Tragedi #MH17

Kompas.com - 22/07/2014, 04:05 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber bbc.com

KOMPAS.com — Simpati terhadap peristiwa jatuhnya pesawat B777-200ER Malaysia Airlines nomor penerbangan MH17 di perbatasan Ukraina dan Rusia pada Kamis (18/7/2014) lalu terus mengalir dari pengguna jejaring sosial.

Warga negara Belanda pada Senin (21/7/2014) beramai-ramai mengganti foto profil mereka di berbagai jejaring sosial dengan foto warna hitam sebagai pernyataan rasa simpati dan berduka. Selain itu, tanda pagar #BringThem Home juga ramai digunakan pengguna Twitter di Belanda.

Belanda adalah negara dengan jumlah korban penumpang tragedi MH17 paling banyak. Menurut manifes resmi yang dirilis oleh Malaysia Airlines, warga negara Belanda yang menjadi penumpang MH17 ada 193 orang dari total 298 penumpang.

Dilaporkan BBC News, pada Senin (21/7/2014), pengguna jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Instagram di Belanda beramai-ramai mengganti foto profil standar mereka dengan kotak berwarna hitam. Tren tersebut berkembang pertama kali dari Facebook.

Menteri Luar Negeri Belanda Frans Timmermans, menurut BBC, adalah salah satu yang pertama memelopori gerakan di jejaring sosial itu.

Sementara itu, di jejaring sosial Twitter, tanda pagar #BringThemHome (atau: pulangkan mereka) merujuk pada jenazah korban tewas tragedi MH17 yang hingga saat ini masih belum jelas kabarnya.

Tanda pagar #BringThemHome sendiri hingga Senin siang waktu Belanda telah dikicaukan lebih dari 7.000 kali. Tanda pagar tersebut juga banyak muncul di negara Australia, Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.

"Kemarin (Minggu) malam terjadi efek bola salju besar manakala banyak orang mengganti avatar mereka dengan warna hitam untuk mengekspresikan rasa duka mereka," ujar Remco Janssen, pakar jejaring sosial dari Belanda yang tinggal di Amsterdam.

"Banyak yang merasa Pemerintah Belanda tidak berusaha maksimal dalam upaya membawa pulang korban," imbuhnya.

Janssen juga mengatakan, dengan jumlah populasi 16 juta jiwa, dan korban sebanyak 193 orang, setidaknya setiap orang warga Belanda tahu bahwa temannya memiliki teman lain yang menjadi korban tragedi MH17.

"Kita semua mengenal seseorang yang ada di pesawat itu. Ini seperti tragedi 9/11 (World Trade Center, 11 September 2001) bagi kami," ujar Janssen.

Sebelumnya, gerakan mengganti avatar di jejaring sosial sering dilakukan untuk menunjukkan rasa simpati dan duka, seperti yang terjadi saat bencana topan Haiyan menerjang Filipina (November 2013). Banyak pengguna jejaring sosial di negara tersebut yang menggunakan avatar hitam.

Menurut Janssen, gerakan di jejaring sosial memang tidak memberikan efek banyak. Namun, ia percaya bahwa media sosial memiliki caranya sendiri dalam memberikan bantuan pada saat-saat seperti ini.

"Media sosial itu seperti layaknya kampung kecil. Ini (penggunaan avatar hitam) memberikan efek psikologis bagi banyak orang dan mereka bisa mendiskusikannya di sini. Semua orang menjadi seperti senasib sepenanggungan di sini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber bbc.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com