Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencoba Jasa "Mobil Sewaan Mewah" Uber di Jakarta

Kompas.com - 14/08/2014, 11:42 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Stiker Uber di jendela belakang salah satu mobil sewaan menandai peluncuran resmi layanan Uber di Jakarta, 13 Agustus 2014

JAKARTA, KOMPAS.com - Selang lebih kurang lima minggu setelah menggelar fase pengujian, Uber meresmikan layanan “sewa mobil” di Jakarta hari Rabu (13/8/2014) kemarin. Uber menyediakan jasa transportasi mirip taksi yang bisa dipesan lewat aplikasi mobile.

Mobil-mobil Uber bukan milik sendiri, melainkan hasil kerjasama dengan para penyedia mobil sewaan mewah yang sebelumnya sudah ada di ibukota. Jenisnya mencakup beberapa merek, mulai Toyota Alphard hingga Mercedes-Benz S-Class.

Meski mewah, tarif mobil Uber disebut sebanding dengan tarif taksi lokal sehingga kompetitif. “Layanan kami membawa layanan premium ke tingkat yang lebih terjangkau,” kata Kepala Ekspansi Uber untuk Wilayah Asia, Chan Park, ketika ditemui usai acara.

Penasaran dengan layanan yang disediakan Uber, Kompas Tekno bersama seorang rekan dari redaksi Kompas mencoba memesan mobil di jalan MH Thamrin, wilayah CBD Sudirman. Seperti apa pengalaman singkat menggunakan “taksi mewah” ini? Ikuti ulasan singkat berikut.

Wajib kartu kredit

Manajer Regional Uber untuk Wilayah Asia Tenggara, Mike Brown, mendefinisikan Uber sebagai “perusahaan teknologi yang menyediakan platform transportasi”. Produknya pun berupa aplikasi yang menghubungkan pengguna dengan mobil sewaan.

Melalui aplikasi mobile berbasis iOS dan Android inilah proses pemesanan mobil dilakukan. Usai mengunduh, langkah awal yang mutlak dilakukan pengguna adalah melakukan registrasi dengan mencantumkan nomer kartu kredit. Proses pembayaran tarif nantinya akan ditagihkan secara otomatis lewat kartu kredit sehingga tidak melibatkan uang tunai.

Brown mengakui bahwa kecilnya angka penetrasi kartu kredit di Indonesia menjadi salah satu kendala yang harus diatasi perusahaannya. Dia berencana menerapkan metode pembayaran lain sebagai alternatif di waktu yang akan datang. “Namun, untuk sekarang kami mulai dengan kartu kredit dulu karena itulah yang digunakan sistem kami di seluruh dunia,” katanya.

Selesai registrasi, pengguna bisa membuka aplikasi untuk melihat apakah tersedia mobil Uber di lingkungan sekitar. Tampilannya mirip dengan aplikasi peta Google Maps. Posisi pengguna menurut koordinat GPS ditandai dengan titik berwarna biru. Mobil-mobil Uber di sekitar ditandai dengan icon kendaraan berwarna hitam.

oik yusuf/ kompas.com
Tampilan aplikasi Uber saat menunjukkan lokasi mobil Uber di sekeliling pengguna (kiri), kontak dan posisi pengemudi yang menanggapi pesanan (tengah), dan keterangan tarif

Lokasi penjemputan dan tujuan ditentukan sebelum memesan. Setelah itu, tinggal menekan tombol “request Uber” dan menunggu beberapa saat untuk mendapat respon dari pengemudi, seperti cara memesan taksi konvensional.

Kompas Tekno memilih untuk memulai perjalanan dari area depan The Plaza Office Tower, Jalan M.H. Thamrin, tempat Uber menggelar acara peluncuran hari itu, menuju daerah Palmerah.

Perkiraan tarif akan ditampilkan apabila pengguna telah menentukan lokasi penjemputan dan tujuan, berikut dengan prediksi waktu penjemputan yang berkisar dalam hitungan menit. Tarif minimal Uber dipatok pada angka Rp 30.000 dengan hitungan berdasar jarak dan waktu tempuh ke tujuan.

Apabila tak ada mobil di sekitar wilayah penjemputan, aplikasi akan memberi notifikasi berbunyi “no black cars available”.

oik yusuf/ kompas.com
Tampilan aplikasi Uber saat memilih titik penjemputan (kiri), perkiraan tarif ke tujuan (tengah), dan saat tidak menemukan mobil di sekitar area penjemputan yang dipilih

Nama pengemudi yang menanggapi pesanan akan ditampilkan di aplikasi Uber, begitu pula dengan jenis kendaraan dan plat nomor agar mudah diidentifikasi oleh pengguna. Ini diperlukan karena mobil sewaan Uber tidak memiliki penanda khusus layaknya taksi. Tampilannya seperti mobil pribadi saja, dengan plat berwarna hitam.

Pengemudi mobil pesanan Kompas Tekno ketika itu bernama Iwan Setiawan. Dia memiliki rating 4,6 dari skala 5 bintang. Rating ini diberikan oleh para pengguna jasa Uber, mewakili pendapat mereka mengenai kualitas layanan pengemudi yang bersangkutan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com