Tamu tersebut adalah Mark Elliot Zuckerberg, sang kreator sekaligus pencipta media jejaring sosial Facebook. Programer asal Amerika Serikat tersebut sengaja menyempatkan diri mengunjungi Kampung Cyber di sela kunjungannya ke Kota Gudeg.
Penggagas Kampung Cyber, Antonius Sasongko, mengaku tak menyangka Mark Zuckerberg mengunjungi kampungnya. Bahkan, dia baru tahu saat Mark datang dan langsung ingin menemui dirinya.
"Tadi dia datang sekitar pukul 15.00, ditemani bodyguard serta beberapa asistennya. Saya sendiri enggak menyangka dia datang ke sini dan mendadak pula," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Minggu malam.
"Cuma ketemu di jalan kampung, lalu dia ingin mengobrol dan tanya-tanya soal Kampung Cyber, ngobrol-nya juga di pos ronda yang biasa dijadikan warga untuk tempat belajar internet," katanya.
Lebih lanjut, ia mengisahkan, selama mengobrol, Mark terlihat sangat antusias saat mendengarkan paparannya tentang sejarah Kampung Cyber, apalagi saat ia menjelaskan bahwa Facebook dijadikan sebagai media berkomunikasi antarwarga.
"Dari ekspresi wajah dan gerakan tubuhnya, dia memang kelihatannya antusias sekali. Dia tidak banyak bicara, lebih banyak mendengarkan penjelasan saya sambil manggut-manggut," kata Koko, sapaan akrabnya.
Karena itu, saat menginjakkan kaki di Yogya, Mark meminta kepada pemandu wisata untuk mengantarkannya ke kampung ini. Meski demikian, baik Mark maupun para asisten dan petugas keamanan meminta agar keberadaan Mark di Kampung Cyber dirahasiakan.
"Sejak awal, pengawal dan asistennya meminta saya untuk merahasiakannya, bahkan warga pun dilarang untuk memotret atau mem-posting-nya saat Mark ada di sini tadi," ungkap Koko.
Bahkan, Mark juga mengundangnya untuk datang ke Jakarta guna berbincang lebih jauh. Namun, Koko juga mengaku tidak mengetahui alasan ia diundang ke Jakarta oleh Mark Zuckerberg.
"Kebetulan besok kan dia ada acara di Jakarta, lalu dia tanya apakah saya bisa datang ke sana juga dan minta nomor kontak. Saya juga enggak tahu mau diajak ngapain, mungkin mau sharing atau ngobrol lebih jauh lagi," paparnya. (Muchamad Fatoni)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.