Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes, Bolt Ubah Paket Langganan Internet

Kompas.com - 20/10/2014, 17:10 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan telekomunikasi Internux, dengan produk layanan internetnya, Bolt kembali mengubah skema harga berlangganan paket internetnya. Perubahan skema ini disinyalir akibat protes dari para pelanggan.

Sebelumnya, Bolt memang mendapatkan banyak kritikan oleh pengguna karena paket baru yang menggantikan paket lama dianggap kurang menarik.

Menurut pantauan KompasTekno, paket terbaru tersebut mulai diumumkan oleh Internux pada Minggu (19/10/2014), dan akan berlaku mulai 21 Oktober 2014 pukul 00:00 WIB.

Paket awal yang ditawarkan Bolt dengan kuota utama/tetap selama 30 dan 60 hari sebenarnya sangat diminati karena harganya cukup kompetitif dibandingkan layanan internet lain. Misalnya, dengan pulsa Rp 200.000 pengguna Bolt bisa menikmati kuota internet sebanyak 30 GB selama 60 hari.

Namun, paket tersebut berakhir 30 September 2014 lalu dan berganti dengan skema tarif yang baru. Harga paketnya tetap, namun kuota utama menyusut 50 persen. Walau disertai bonus cukup besar, namun kuota bonus tersebut hanya berlaku selama 7 hari saja.

Sebagai contoh, paket termahal (Rp 200.000) yang berlaku 60 hari (dua bulan) menyediakan kuota utama 15 GB dan kuota bonus 21 GB. Namun, kebanyakan pengguna justru bingung dengan bonus kuota 21 GB yang harus mereka habiskan dalam waktu tujuh hari.

Kini, Bolt kembali memperkenalkan skema tarif baru dengan kuota utama sedikit lebih besar. Diharapkan, paket baru ini bisa lebih diterima oleh penggunanya: paket termahal (Rp 200.000) dengan kuota utama 20 GB, berlaku selama 60 hari, dengan kuota bonus 12 GB yang berlaku selama 30 hari.

Berikut skema paket Bolt terbaru:

 

Bolt Paket berlangganan internet Bolt baru
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com