Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Sony Jadikan Xperia Nomor 2 di Indonesia

Kompas.com - 23/10/2014, 11:44 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sony baru-baru ini merevisi target penjualan perusahaan untuk yang kedua kalinya dalam satu tahun. Perusahaan elektronik Jepang itu sebelumnya memprediksi bisa menjual 50 juta ponsel pintar periode April 2014 hingga Maret 2015.

Namun, target tersebut terpaksa harus diubah oleh Sony pada September lalu. Mereka menurunkan angka penjualannya sebanyak 7 juta unit menjadi hanya 43 juta saja.

Belakangan, dikutip dari The Wall Street Journal (22/10/2014), target penjualan Sony kembali diturunkan beberapa juta unit lagi. Nampaknya, Sony berusaha menarik produk-produk entry-level-nya di negara-negara berkembang, seperti Indonesia dan fokus hanya di perangkat premium saja.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Jason Smith, Director and Market Head of Country Mobile Communications Indonesia, di sela-sela acara peluncuran Xperia Z3 di Jakarta, Rabu (22/20/2014).

Saat ditanya langsung oleh KompasTekno tentang bagaimana Sony akan berkompetisi dengan brand-brand smartphone murah, Jason mengatakan Sony saat ini lebih fokus ke perangkat premium mereka.

"Fokus kami yang utama saat ini adalah di produk premium, walau kami juga memiliki produk kelas menengah dan Rp 1 jutaan," ujarnya.

"Kami berusaha memberikan diferensiasi di pasar kelas atas, karena itu yang menjadi tantangan utama saat ini, diferensiasi itu adalah kualitas dan pengalaman," imbuh Jason.

Menurut Jason, dengan memberikan produk premium berkualitas yang memberikan pengalaman terbaik, konsumen akan terus melekat untuk menggunakan produk tersebut.

"Dengan memberikan produk premium berkualitas, Sony akan terus berusaha menjadi brand nomor dua di Indonesia," demikian tegas Jason.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com