Seorang diplomat Korea Utara di New York dilaporkan oleh The Guardian mengatakan bahwa spekulasi yang mengait-ngaitkan Korea Utara dengan peretasan di Sony Pictures itu tidak benar.
"Menghubungkan (Korea Utara) dengan peretasan di Sony adalah kebohongan yang menyerang negara kami," ujar diplomat yang tidak mau disebut namanya itu kepada Voice of America, seperti dikutip oleh KompasTekno, Jumat (5/12/2014).
Menurut diplomat tersebut, Korea Utara telah mendeklarasikan kepada publik bahwa negaranya akan mengikuti aturan internasional dalam hal pembatasan konten, peretasan, dan pembajakan.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah Korea Utara hanya mengatakan "tunggu dan lihat" saja ketika ditanya tentang keterlibatan mereka dalam serangan terhadap Sony Pictures.
Spekulasi yang beredar selama ini adalah Korea Utara menggunakan peretas yang berada di Tiongkok untuk membobol sistem komputer dalam Sony Pictures.
Beberapa ahli juga melihat kesamaan pola antara peretasan di Sony Pictures dan serangan cyber yang dilakukan oleh Korea Utara terhadap bank-bank dan jaringan TV di Korea Selatan pada 2013.
Motif serangan disinyalir berkaitan dengan film The Interview yang bakal segera dirilis oleh Sony Pictures. Film komedi besutan Seth Rogen ini mengisahkan tentang usaha badan intelijen AS, CIA, untuk membunuh pemimpin besar Korea Utara, Kim Jong Un.
Duta Korea Utara di PBB, Ja Song Nam, menyebut film itu adalah bentuk dukungan terhadap terorisme yang gamblang serta bentuk serangan terhadap Korea Utara.
Aksi peretasan yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri Guardian of Peace (GOP) pada minggu lalu sempat menumbangkan komputer milik Sony Pictures di seluruh dunia dan memaksa para pegawai perusahaan itu bekerja secara manual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.