Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Resmi Sebut Korut Dalangi Peretasan Sony Pictures

Kompas.com - 21/12/2014, 07:28 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber NBCNews
Adegan yang menggambarkan pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un tewas di film

KOMPAS.com - Setelah muncul kabar bahwa pejabat pemerintahan AS telah “memastikan” bahwa Korea Utara merupakan dalang di balik peretasan Sony Pictures, biro penyelidikan federal FBI akhirnya resmi menyebut bahwa negeri komunis itu memang benar terkait dengan serangan cyber bersangkutan.

Hal tersebut disampaikan lewat pernyataan resmi yang dirilis Jumat (19/12/2014), sebagaimana dikutip KompasTekno dari NBCNews.

“Aksi Korea Utara ditujukan untuk meyebabkan kerusakan terhadap entitas bisnis AS dan meredam hak berekspresi dari warga negera AS,” tulis FBI dalam pernyataannya. “Tindakan intimidasi itu tidak bisa diterima.”

Kesimpulan FBI bahwa Korut mengotaki serangan cyber terhadap Sony Pictures dicapai setelah biro penyelidikan itu melakukan analisa teknis mendalam terhadap kasus ini. Hasilnya, ditemukan bahwa sejumlah barus kode dan algoritma enkripsi memiliki kesamaan dengan senjata cyber bikinan Korut.

Sebelumnya, para peretas yang menamakan dri Guardians of Peace (GOP) membobol sistem studio Hollywood Sony Pictures pada akhir November lalu dan mencuri sejumlah besar data penting, termasuk rekaman password karyawan, daftar gaji pegawai, dan sejumlah film yang belum dirilis.

GOP kemudian mengancam Sony Pictures agar tidak menayangkan film The Interview yang menceritakan plot seputar pembunuhan pemimpin besar Korut, Kim Jong Un. Film inilah yang diduga merupakan motif peretas menyerang Sony Pictures dan mencuatkan dugaan soal keterlibatan Korut dalam tindak hacking besar-besaran itu.

Sony kemudian menuruti kemauan para peretas dan membatalkan rilis film The Interview. Setelahnya, GOP menyebut keputusan Sony sebagai tindakan yang “sangat bijak” serta kembali memperingatkan agar film The Interview tidak dirilis dalam bentuk apapun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NBCNews
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com