Namun sebenarnya angka-angka tersebut tidak penting untuk pengguna. Setidaknya itulah pendapat Ericsson, salah satu penyedia perangkat keras jaringan untuk operator telekomunikasi Tanah Air.
"Saat ini pola pikir pelanggan sudah berubah, tak lagi berpatokan pada angka kecepatan maksimal," kata Vice President Marketing & Communications Ericsson Indonesia Hardyana Syintawati, ketika dijumpai KompasTekno dalam acara konferensi pers Ericsson di Jakarta, Kamis (22/1/2015).
Dibanding kecepatan jaringan, Hardyana mengatakan bahwa yang lebih penting untuk pelanggan adalah pengalaman memuaskan dalam menikmati aneka konten lewat jaringan mobile internet.
Dia mencontohkan ketika pelanggan menonton video lewat YouTube. Saat bisa menonton dengan lancar, biasanya pelanggan bersangkutan tak ambil pusing dengan kecepatan jaringan yang diterima. Lain soal ketika tayangan video ngadat dan terhenti karena buffering.
"Saat tersendat itulah, kita penasaran berapa sebenarnya kecepatan jaringan, lalu menjalankan speedtest," jelasnya.
Lantaran itulah, Hardyana menyebut bahwa Ericsson kini tidak lagi menggunakan istilah-istilah teknis yang terlalu njlimet untuk mengukur kinerja jaringan yang dibangunnya.
"Kami bilangnya itu bagaimana pengalaman pelanggan nonton YouTube atau pakai Facebook bagus atau tidak," ujar Hardyana. "Jadi sebenarnya tak berpengaruh mau speed-nya 100, 50, atau 25 Mbps."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.