Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Bisnis Online Jangan Buru-buru Dijual ke Asing

Kompas.com - 30/01/2015, 09:09 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut Komunitas Ekonomi ASEAN 2015, pemerintah tampaknya gencar mempersiapkan industri dalam negeri agar mampu bersaing secara global.

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah bisnis online atau yang kerap disebut sebagai startup digital. Menurut Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEK), Triawan Munaf, selama ini bisnis online cukup potensial namun masih kurang dirangkul untuk dikembangkan.

Presiden Joko Widodo pun menurutnya berpesan agar Triawan mampu melindungi perkembangan bisnis online dalam negeri.

"Presiden mengimbau agar para pebisnis online jangan cepat-cepat menjual produknya ke asing sebelum menjadi besar," kata Triawan saat dihubungi KompasTekno, Kamis (29/1/2015) lewat telepon.

Namun hal ini bukan berarti pemerintah mengintervensi para pebisnis online. "Kami memberi opsi," Triawan menegaskan.

Menurut ayah penyanyi Sherina ini, kecenderungan bisnis online diakuisisi investor asing karena kurangnya pemodal dalam negeri yang mampu menjadi investor. Untuk itu, Triawan mewacanakan regulasi yang akan mempermudah pemodal dalam negeri.

"Kita ingin bisnis ini mampu bersaing secara global. Kreator bisnis online-nya sudah jago-jago. Langkah kita adalah membantu pemodal dalam negeri yang ingin masuk di industri ini. Nanti regulasinya akan dipermudah," Triawan menjelaskan.

Namun, belum jelas regulasi seperti apa yang nantinya akan dicanangkan. "Semua masih dalam tahap diskusi," kata Triawan yang baru 5 hari menjabat Kepala BEK.

Perlu diketahui, Badan Ekonomi Kreatif ini adalah lembaga negara yang baru pertama kali dibentuk untuk mengurus dan memelihara ekosistem industri kreatif. Sebelumnya, fungsi lembaga ini menyatu dengan Kementerian Pariwisata (dulu: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif).

Lembaga ini setidaknya mengurus 15 subsektor, yakni perikanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fesyen, film, musik, game, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan, serta kuliner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com