Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Bantu Seks Rentan Dibobol Hacker

Kompas.com - 02/02/2015, 13:52 WIB
Deliusno

Penulis

Sumber Forbes
KOMPAS.com - Belakangan ini, beberapa produsen alat bantu seks berinovasi dengan merilis produk yang dapat terhubung ke internet. Akan tetapi, inovasi tersebut justru dinilai berbahaya oleh perusahaan keamanan cyber. Mengapa?

Ken Munro, pimpinan perusahaan keamanan jaringan Pen Test Partners, membeberkan hasil penelitiannya terhadap beberapa alat bantu seks yang dapat terhubung ke dunia maya.

Dalam laporannya, Munro menyebutkan kekhawatirannya bahwa sistem keamanan yang ada di alat tersebut masih dalam level berbahaya karena rentan dibobol oleh peretas.

Alat bantu seks dengan kemampuan internet yang beredar di pasar belakangan ini biasanya dilengkapi dengan sebuah aplikasi. Melalui aplikasi tersebut, pengguna bisa mengontrol alat bantu seks. Aplikasi tersebut pada umumnya tersedia untuk berbagai platform, seperti Android, iOS, dan PC.

Selain untuk mengontrol, seperti KompasTekno kutip dari Forbes, Senin (2/2/2015), aplikasi ini juga bisa difungsikan sebagai aplikasi chatting, seperti Skype. Melalui aplikasi tersebut, pengguna juga bisa meminta pasangannya untuk mengontrol alat bantu ini dari jarak jauh.

Nah, di sinilah letak kelemahan sistem keamanannya. Untuk mengakses aplikasi tersebut, pengguna harus login terlebih dahulu. Sayangnya, sistem keamanan dari login itu masih sangat lemah. Password untuk masuk login memang sudah dienkripsi, namun ternyata masih sangat lemah. Peretas dinilai dapat dengan mudah mencuri informasi login di aplikasi.

Jikatercuri, peretas dapat masuk ke akun korbannya dan menjalankan fitur yang tersedia di aplikasi. "Ini jelas hal sepele yang dapat mencuri akun pengguna dan mengakses beberapa konten," kata Munro.

Pihak produsen sendiri mengaku sudah mendengar mengenai lemahnya sistem keamanannya. Mereka pun berjanji untuk memperbaiki secepatnya.

"Menyangkut masalah enkripsi selama proses login, kami setuju bisa membuat pekerjaan yang lebih baik," kata salah satu produsen.

Hingga saat ini, belum ada laporan yang menyebutkan alat bantu tersebut diretas. Muro hanya ingin menyebarkan ke dunia agar pengguna perangkat tersebut tidak menjadi korban dari keisengan peretas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com