Apple sepertinya sangat serius dengan proyek mobil otonomos ini. Buktinya, Apple disebut mempekerjakan "ratusan orang" untuk membangun mobil listrik pertamanya itu di markasnya di Cupertino, California, AS.
Menurut sumber dalam yang dekat dengan permasalahan tersebut kepada The Wall Street Journal, Jumat (13/2/2015) dan dikutip KompasTekno, beberapa orang yang dipekerjakan Apple adalah mantan insinyur Ford, Steve Zadesky, yang kini menjabat sebagai Vice President Apple Product Design.
Selain itu, terdapat pula mantan desainer Ford, Marc Newson, yang dilibatkan dalam Project Titan. Newson sebelumnya menjadi perancang mobil-mobil konsep milik produsen mobil nomor satu di AS tersebut.
The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa Apple telah melakukan pertemuan dengan beberapa pabrikan yang selama ini menjadi pemasok komponen mobil-mobil kelas atas.
Bukan sekadar software?
Sebelumnya diberitakan bahwa Apple lebih cenderung untuk mengembangkan software yang digunakan dalam mobil listriknya itu, bukan mengembangkan mobilnya.
Software atau teknologi yang digunakan di dalam mobil listrik pintar Apple itu nantinya bisa dijual Apple ke produsen mobil listrik lain, atau diimplementasikan ke dalam produk-produk Apple sendiri, termasuk iPhone dan iPad.
Sering kali Apple mengembangkan teknologi dan produk-produk potensial serta beberapa prototipe produk tertentu, tetapi pada akhirnya banyak juga yang tidak diproduksi massal dan dijual.
Lagi pula, untuk memproduksi mobil baru, Apple tentunya membutuhkan waktu bertahun-tahun, dan mobil tersebut harus lolos beberapa uji sertifikasi yang berlaku sesuai dengan peraturan di AS.
Namun, jika melihat banyaknya orang yang dilibatkan oleh Apple, sumber dalam Apple itu mengatakan bahwa raksasa gadget tersebut tampaknya serius dalam menggarap mobil listrik pintar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.